(dikenali melalui anamnesis) dan tanda (diketahui dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang) dari suatu penyakit namun dapat pula berperan sebagai karier yang tidak menampakkan gejala.
: pasien dianggap demam tifoid bila ditemukan kadar antibodi terhadap salmonella typhii; pasien menjalani proses pengambilan darah kemudian sampel darah dikirim ke laboratorium; tes widal bisa positif meski tidak memiliki gejala demam tifoid karena pasien sebagai pembawa (carrier) salmonella typhii dan memiliki daya tahan tubuh baik.
: sensitisasi timbul karena pajanan pemicu (inducer/sensitisizer/echancer) pada penderita yang memiliki risiko genetik dan risiko lingkungan; mengi sebagai tanda serangan asma timbul apabila penderita yang telah mengalami inflamasi, terpajan oleh pencetus (trigger).
: penderita demam berdarah dengue setelah nyamuk aedes aegypti menggigit seseorang yang tidak memiliki kekebalan tubuh (umumnya anak-anak) terhadap virus dengue; jika trombosit normal maka pasien dipulangkan kemudian dianjurkan berkunjung kembali setelah 24 jam; penderita dengan gejala pre shock harus dirawat di rumah sakit.
: demam tifoid seringkali menular melalui makanan atau minuman yang tercemar feses atau urine penderita; melakukan kontak langsung dengan penderita demam tifoid; bekerja sebagai tenaga kesehatan yang menangani penderita demam tifoid; menggunakan toilet yang sama dengan penderita dan tidak mencuci tangan setelahnya.
: cara melakukan diagnosis diantaranya dengan melihat langsung feses pasien atau foto rontgen dengan kontras barium dimana dokter akan meminta pasien meminum cairan kontras atau pewarna berbahan barium; barium akan membantu dokter untuk melihat saluran pencernaan lebih jelas dalam foto rontgen.
: pasien datang dengan pinggul tertekuk karena nyeri perut bawah bagian kanan; psoas sign positif (+) jika merasakan nyeri abdomen kuadran kanan bawah saat dilakukan ekstensi (meluruskan) panggul kanan pada posisi pasien dibaringkan sisi kiri.
: berikan antibiotik pada bronkitis karena infeksi bakteri dengan dahak purulen (berwarna kuning atau hijau), demam tetap tinggi dan kepada penderita dengan riwayat penyakit infeksi paru-paru; [gawat darurat] bila mengalami gawat darurat misalnya ada tanda obstruksi jalan napas maka segera rujuk pasien.
: kasus dengan faktor konstitusi agak sukar disembuhkan sedangkan faktor predisposisi harus diatasi pasien; [rujukan] pasien dengan komplikasi eritroderma; pasien dirujuk kembali ke pelayanan primer bila telah mengalami remisi dan komplikasi teratasi.
: eritromisin dengan dosis 4 x 500 mg sehari pada penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap golongan penisilin atau adanya dugaan penyebab mikoplasma (gejala : batuk kering); penisilin prokain 600.000-1.200.000 IU sehari atau ampicillin 4 x 1 gram sehari terutama pada penderita dewasa dengan batuk produktif.
: tidak berhubungan dengan efek samping metabolik atau perubahan lipid dalam plasma sehingga dapat digunakan pada pasien dengan asma, diabetes dan gout; perhatian harus diberikan saat pemberian amlodipin pada pasien dengan gangguan hati yang berat dengan dosis lebih kecil.
: [posologi] pemberian glimepiride jangka pendek mungkin cukup untuk kondisi hilangnya kontrol gula darah sementara pada pasien yang biasanya terkontrol baik dengan diet dan olahraga; [kontraindikasi] diabetes melitus tipe 1 (misalnya riwayat ketoasidosis), ketoasidosis diabetes atau pasien diabetes prekoma atau koma diabetikum.
: [efek samping] sebagian besar laporan spontan efek samping saluran cerna fatal terjadi pada pasien usia lanjut atau pasien yang sangat lemah. toleransi terhadap efek samping hati berkurang pada pasien yang lemah sehingga harus benar-benar diawasi.
: hati-hati jika diberikan pada penderita hipertensi kecuali untuk pasien penyakit jantung atau tekanan darah tinggi yang menyertai kejang bronkus karena bekerja lebih lama dan lebih aman daripada isoprenalin karena efek stimulasi salbutamol terhadap jantung lebih kecil.
: dosis awal 1 x 5-10 mg sehari pada malam hari; dosis awal hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 1 x 5 mg sehari pada malam hari; interval pengaturan dosis dilakukan minimal dalam 4 minggu sampai dosis maksimal 1 x 40 mg sehari pada malam hari; pengukuran kadar lipid dibuat minimal dalam 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
: tidak kontak jarak dekat dengan penderita (berjabat tangan, menyentuh tangan); pakai masker buat ODP yang batuk, flu, bersin, saat berhadapan dengan orang atau petugas kesehatan yang sedang menangani pasien terduga untuk mencegah penularan di tempat umum; PDP memakai masker bedah.
| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |