Penatalaksanaan
bronkitis : berikan antibiotik pada bronkitis karena infeksi bakteri dengan dahak purulen (berwarna kuning atau hijau), demam tetap tinggi dan kepada penderita dengan riwayat penyakit infeksi paru-paru; [gawat darurat] bila mengalami gawat darurat misalnya ada tanda obstruksi jalan napas maka segera rujuk pasien.
dermatitis seboroik : kasus dengan faktor konstitusi agak sukar disembuhkan sedangkan faktor predisposisi harus diatasi pasien; [rujukan] pasien dengan komplikasi eritroderma; pasien dirujuk kembali ke pelayanan primer bila telah mengalami remisi dan komplikasi teratasi.
pneumonia bakteri : eritromisin dengan dosis 4 x 500 mg sehari pada penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap golongan penisilin atau adanya dugaan penyebab mikoplasma (gejala : batuk kering); penisilin prokain 600.000-1.200.000 IU sehari atau ampicillin 4 x 1 gram sehari terutama pada penderita dewasa dengan batuk produktif.
- diare dehidrasi berat : hentikan oralit bila diare berhenti dan penderita segar kembali.
- luka : lakukan anestesi lokal atau anestesi umum sebelum jahit luka bergantung pada berat luka, letak luka dan keadaan penderita.
- luka bakar : penderita dirujuk jika luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki atau kesulitan merawat luka secara baik dan benar di rumah; pemberian booster tetanus disesuaikan dengan status imunisasi penderita.
- penyakit meniere : labyrinthectomy menghilangkan organ yang berfungsi mengatur keseimbangan & pendengaran; hanya untuk penderita meniere yang kehilangan pendengaran sepenuhnya.
- pneumonia : pasien pneumonia dapat dirawat di rumah namun harus dirawat di rumah sakit pada keadaan berat untuk mendapatkan cairan intravena bila sangat sesak, terapi oksigen dan sarana perawatan lainnya.
Amlodipine
amlodipine : tidak berhubungan dengan efek samping metabolik atau perubahan lipid dalam plasma sehingga dapat digunakan pada pasien dengan asma, diabetes dan gout; perhatian harus diberikan saat pemberian amlodipin pada pasien dengan gangguan hati yang berat dengan dosis lebih kecil.
amlodipine dimetabolisme secara luas oleh hati dan waktu paruh eliminasi plasma (t½) pada penderita dengan gangguan fungsi hati adalah 56 jam.
Glimepiride
glimepiride : [posologi] pemberian glimepiride jangka pendek mungkin cukup untuk kondisi hilangnya kontrol gula darah sementara pada pasien yang biasanya terkontrol baik dengan diet dan olahraga; [kontraindikasi] diabetes melitus tipe 1 (misalnya riwayat ketoasidosis), ketoasidosis diabetes atau pasien diabetes prekoma atau koma diabetikum.
[peringatan & perhatian] pasien sebaiknya membawa minimal 20 gram glukosa untuk mengatasi kondisi hipoglikemia (minuman atau makanan yang mengandung pemanis artifisial seperti makanan atau minuman diet tidak efektif dalam mengatasi hipoglikemia).
Meloxicam
meloxicam : [efek samping] sebagian besar laporan spontan efek samping saluran cerna fatal terjadi pada pasien usia lanjut atau pasien yang sangat lemah. toleransi terhadap efek samping hati berkurang pada pasien yang lemah sehingga harus benar-benar diawasi.
Salbutamol
Simvastatin
simvastatin : dosis awal 1 x 5-10 mg sehari pada malam hari; dosis awal hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 1 x 5 mg sehari pada malam hari; interval pengaturan dosis dilakukan minimal dalam 4 minggu sampai dosis maksimal 1 x 40 mg sehari pada malam hari; pengukuran kadar lipid dibuat minimal dalam 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
Obat Lain
- ampicillin : [indikasi] pneumonia bakteri terutama pada penderita dewasa dengan batuk produktif.
- antibiotik injeksi : jika pasien sulit menelan
- dexamethasone : [interaksi obat] kortikosteroid mempunyai aktivitas intrinsik hiperglikemi sehingga menambah kebutuhan antidiabetik pada penderita diabetes.
- domperidon : dosis obat diberikan berdasarkan usia, kondisi dan respons pasien terhadap obat.
- ergotamin kafein : [peringatan & perhatian] hati-hati pemberian pada pasien jantung iskemik (iskemia miokard) atau pernah menderita angina pektoris, malnutrisi, hipersensitif terhadap ergotamin atau kafein dan ulkus peptikum.
- fenobarbital : hendaknya hati-hati diberikan pada penderita yang sedang dalam terapi dengan obat-obatan yang dimetabolisme oleh hati seperti griseofulvin, fenilbutazon dan antikoagulan tipe kumarin, pada kelahiran terlambat dan masa laktasi.
- metformin : metformin bersama terapi insulin pada pasien diabetes melitus tipe 1 usia remaja dan anak > 10 tahun; sebagai terapi tambahan yang simptomnya sulit dikontrol.
- obat anti tuberkulosis : .
- prednison : hati-hati penggunaan kortikosteroid pada penderita diabetes melitus karena dapat meningkatkan glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas terhadap insulin.