Hiperemesis gravidarum adalah penyakit kehamilan berupa mual dan muntah yang berlebihan dan sepanjang hari pada usia kehamilan diatas 14 minggu sampai 22 minggu karena penyebab pasti yang belum diketahui dan dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan (5% atau lebih), gangguan elektrolit atau ketonuria sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mengganggu pertumbuhan janin didalam kandungan.
Sinonim :
Hiperemesis gravidarum berupa mual dan muntah yang berlebihan. Mual dapat terjadi hingga 50 kali dalam sehari sementara muntah dapat menghebat dan muntah kembali setiap makan atau minum.
Hiperemesis gravidarum pada usia kehamilan diatas 14 minggu sampai 22 minggu namun dapat pula berlangsung pada usia kehamilan dibawah 14 minggu hingga kelahiran.
Epidemiologi
sekitar 1% kehamilan mengalami hiperemesis gravidarum
peningkatan human chorionic gonadotropin (HCG) : hormon ini meningkat cepat pada triwulan pertama kehamilan dan dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah
perubahan saluran cerna : saluran cerna terdesak selama kehamilan karena memberikan ruang untuk perkembangan janin sehingga terjadi refluks asam lambung ke tenggorokan dan lebih lambatnya penyerapan makanan oleh lambung sehingga menyebabkan mual dan muntah
diet tinggi lemak : penambahan setiap 15 gram lemak jenuh akan meningkatkan risiko hiperemesis gravidarum sebanyak 5 kali dalam sehari
helicobacter pylori : 90% kasus kehamilan dengan hiperemesis gravidarum juga terinfeksi dengan bakteri ini dan dapat menyebabkan luka pada lambung
riwayat hiperemesis gravidarum : pernah mengalami hiperemesis gravidarum di kehamilan sebelumnya atau pernah diderita oleh keluarga dekat seperti ibu atau saudara kandung
Diagnosis
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan USG : menilai dan memastikan kehamilan
gejala : amenore yang disertai mual dan muntah hebat dan berkepanjangan sehingga semua yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan, haus, pusing, sakit kepala, jantung berdebar, sulit menelan makanan atau minuman, mengeluarkan air liur secara berlebihan, sangat sensitif terhadap aroma
fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril dan kesadaran menurun (mulai apatis hingga koma)
pemeriksaan fisik : kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, porsio lunak pada vaginal touche, uterus besar sesuai usia gestasi
pemeriksaan laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left, benda keton dan proteinuria
Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1
muntah terus menerus sebanyak lebih dari 3-4 kali sehari yang menyebabkan intoleransi makanan atau minuman selama 24 jam sehingga ibu menjadi lemah
muntah pertama akan mengeluarkan makanan, lendir dan sedikit cairan empedu kemudian hanya mengeluarkan lendir, cairan empedu dan terakhir darah
pada jabang bayi dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala : nistagmus, penglihatan ganda (diplopia) dan perubahan mental; keadaan ini akibat kekurangan zatmakanan termasuk vitamin B kompleks; jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati
Penanganan hiperemesis gravidarum harus dilakukan sedini mungkin agar hasilnya efektif sehingga dianjurkan segera menemui dokter atau ke rumah sakit bila mengalami mual atau muntah yang berkepanjangan.
Pemberian infus berguna untuk menjaga asupan cairan yang dibutuhkan pasien agar terhindar dari dehidrasi.
Diet
diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III : makanan hanya
berupa roti kering dan buah-buahan; cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya; makanan ini kurang dalam berbagai zatgizi kecuali vitamin C sehingga hanya diberikan selama beberapa hari
diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang; secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi; minuman tidak diberikan bersama makanan; makanan ini rendah dalam semua zat gizi kecuali vitamin A dan vitamin D.
diet hiperemesis III : diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan; menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan; makanan ini cukup dalam semua zatgizi kecuali kalsium
Hiperemesis Gravidarum Berat
hentikan makan atau minum per oral sementara (24-48 jam)
infus dekstrosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit
vitamin B intravena : vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin B6 masing-masing 50-100 mg/hari/infus dan vitamin B12 200 mcg/hr/infus
penenang minor : fenobarbital 30 mg intramuskular 2-3 kali per hari atau klorpromazin 25-50 mg per hari atau diazepam 5 mg 2-3 kali per hari intramuskular
antasida 3x1 tab per hari per oral jika ada keluhan gastritis dan kontrol asam lambung
terapi psikologis apabila penanganan dengan pemberian obat dan nutrisi yang adekuat tidak memberikan respon
morning sickness : biasanya hanya berlangsung dalam 14 minggu pertama masa kehamilan; umumnya mual dan muntah terjadi di pagi hari; frekuensi dan gejala jauh lebih ringan
hiperemesis gravidarum : dapat terus berlangsung lebih dari 14 minggu masa kehamilan sampai bayi lahir; gejala bisa muncul sepanjang hari dan gejala lebih berat
Referensi
dr. Frizar Irmansyah SpOG(K). Hiperemesis Gravidarum.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. 95-96.
Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG, KFER; dr. Laila Nuranna, SpOG, Konk; dr. Noroyono Wibowo, SpOG, KFM; dr. Sigit Purbadi, SpOG, Konk (Editor). 2006. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Jakarta. Hal. 21-22.