Patofisiologi
Penyakit pada Kehamilan
Abortus
abortus : risiko abortus tertinggi pada kehamilan trimester I. Perkembangan
janin mulai dapat dimonitor pada kehamilan trimester II. Tanda awal viabilitas janin ditentukan pada kehamilan trimester III. Viabilitas janin tersebut diperkirakan dapat tetap hidup baik pada awal
kelahiran alami maupun kelahiran yang dipaksakan.
Abortus Imminens
abortus imminens : [penyebab] kelainan pertumbuhan hasil konsepsi yang menyebabkan kematian atau cacat janin karena endometrium kurang sempurna yang biasanya dialami ibu hamil pada usia tua dengan kondisi abnormal uterus, endokrin dan sindrom ovarium polikistik.
BBLR
BBLR : [penyebab] kelahiran prematur, IUGR, bayi kembar, komplikasi kehamilan, usia ibu hamil <15 tahun, malnutrisi (asam folat, protein & karbohidrat), menggunakan napza / minum alkohol atau masalah emosi selama kehamilan; [penatalaksanaan] hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit setelah lahir; penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan, kondisi kesehatan dan respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur tertentu.
prematur : [penyebab] BBLR karena kelahiran prematur akibat janin tidak mengalami pertumbuhan pesat pada kehamilan trimester akhir sehingga bayi lahir cenderung memiliki berat badan rendah dan tubuh kecil; [penyebab] BBLR karena bayi kembar akibat tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
BBLR karena komplikasi selama kehamilan misalnya ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi; [diagnosis] dokter kandungan dapat memperkirakan BBLR sejak masa kehamilan; dokter mengamati perkembangan ukuran & berat badan janin dalam rahim melalui USG kehamilan lalu membandingkannya dengan usia kehamilan saat pemeriksaan kehamilan rutin.
Penyakit Lain
apendisitis akut : [apendiks vermiformis kraniolateral] jika letak apendiks vermiformis bersama usus buntu terdorong ke kraniolateral seperti pada kehamilan lanjut maka keluhan tidak dirasakan di perut bawah bagian kanan tetapi lebih ke abdomen regio lumbal kanan.
epilepsi : [penyebab] kelainan selama perkembangan janin / kehamilan ibu seperti ibu menelan beberapa obat tertentu yang dapat merusak otak janin, mengalami infeksi, minum alkohol, mengalami cedera atau kelainan saat kelahiran seperti hipoksia otak janin, kerusakan karena tindakan.
HIV : [epidemiologi] sebanyak 3,05% ibu positif terinfeksi HIV dari ibu hamil yang melakukan konseling dan tes HIV; [diagnosis] pemeriksaan darah lengkap, urin rutin & mikroskopik, pemeriksaan feses lengkap, kimia darah (kreatinin serum, ureum darah, glukosa darah, SGOT/SGPT, bilirubin serum, lipid serum & amilase serum), serologi virus hepatitis & virus hepatitis B, pemeriksaan sputum BTA, foto toraks & pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui infeksi oportunistik & komorbiditas.