Diagnosis
- nyeri hebat pada perut terutama di daerah kuadran kanan bawah lalu menyebar ke seluruh perut, makin terasa nyeri saat bergerak
- disertai nausea, vomitus, tanda ileus
- pada keadaan lanjut disertai demam dan menggigil
- bising usus melemah (50% kasus)
- pekak hati kadang tidak ditemukan karena adanya udara bebas di abdomen
- denyut nadi sangat meningkat
- peritonitis lokal dan umum
- tekanan darah turun
- syok
- leukositosis dengan pergeseran ke kiri
- peningkatan cepat leukositosis polimorfonuklear
- foto polos abdomen (BNO/3 posisi) : udara pada rongga peritoneum atau subdiafragma kanan
Apendisitis Akut
awalnya anak hanya sering rewel & tidak mau makan, sering tidak bisa melukiskan rasa nyerinya lalu beberapa jam kemudian akan timbul muntah-muntah, lemah dan letargik sehingga sering baru diketahui setelah perforasi intesintestinal.
kesulitan diagnosis pada bayi, anak dan lansia menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan & diagnosis diketahui setelah terjadi komplikasi (terutama perforasi intestinal).
Anamnesis
- riwayat trauma abdomen (trauma tajam atau trauma tumpul) pada dada bagian bawah atau abdomen
- riwayat minum aspirin, NSAID atau steroid terutama pada orang tua
- nyeri abdomen : onset, lokasi, durasi, karakteristik, kondisi yang memperburuk, kondisi yang memperingan dan gejala lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen
- muntah : sering pada kholesistitis akut, jarang pada perforasi ulkus peptik, nyeri mendahului muntah 3-4 jam sebelumnya pada appendisitis
- cegukan : terlambat pada perforasi ulkus peptik
Nyeri abdomen :
- perforasi usus ec. ulkus peptic : nyeri abdomen hebat tiba-tiba setelah makan, nyeri bahu (tanda Kerr), riwayat gastritis, kadang muntah
- perforasi usus ec. divertikulitis atau ec. appendisitis akut : nyeri abdomen di abdomen kuadran bawah, nyeri abdomen setelah 48 jam akan berkembang menjadi apendisitis akut pada 30-40% pasien orang tua
- perforasi usus ec. appendisitis akut : nyeri abdomen di abdomen kuadran kanan bawah kecuali jika berkembang menjadi peritonitis, nyeri abdomen setelah beberapa jam akan berkembang menjadi apendisitis akut pada pasien orang muda
Pemeriksaan Fisik
- tanda vital : perubahan hemodinamik
- pemeriksaan abdomen
- pemeriksaan rektum & bimanual vagina dan pelvis
Pemeriksaan abdomen
- inspeksi
- auskultasi
- perkusi
- palpasi
Inspeksi
- tanda cedera (luka), abrasi atau ekimosis pada dinding abdomen
- pola pernapasan, pergerakan abdomen saat bernapas, distensi atau discolorisasi (perubahan warna kulit) abdomen
- perforasi ec. ulkus peptik : berbaring dengan sedikit gerakan, kaki ditekuk (fleksi pada lutut), abdomen seperti papan (boardlike)
- peritonitis : dinding perut tegang & kaku, pernapasan dangkal, takikardi, suhu normal, tanda udara bebas intraperitoneal
- trauma perut : jejas pada dinding perut
Palpasi
- massa atau nyeri tekan
- peritonitis : takikardi, demam, nyeri tekan seluruh abdomen, nyeri ketok, nyeri lepas, kekakuan dinding perut (nyeri dan kaku karena adanya darah atau cairan usus yang memberikan rangsangan peritoneum)
- perdarahan intra abdominal : rasa kembung, konsistensi seperti adonan roti
Perkusi
- indikasi adanya peradangan peritoneum
- pneumoperitoneum (gejala patognomonik perforasi intestinal) : pekak hati mengecil atau menghilang
Auskultasi
- peritonitis umum (peritonitis difusa) : suara usus (bising usus) tidak ada
Pemeriksaan rektum & bimanual vagina dan pelvis
- dapat membantu menilai kondisi seperti appendicitis acuta, abscess tuba ovarian yang ruptur dan divertikulitis acuta yang perforasi
- kelainan kolon : darah
- kuldosintesis : darah dalam lambung
Pemeriksaan Penunjang
- laboratorium
- radiologi
- ultrasonography
- CT scan abdomen
3.1 Laboratorium
- leukositosis : indikasi infeksi
- kultur darah : organisme aerob dan anaerob
3.2 Radiologi
- posisi tegak abdomen : 30% kasus tidak ditemukan udara bebas
- posisi terlentang dan tegak abdomen
Posisi terlentang dan tegak abdomen
- udara bebas subdiafragma : posisi terlentang, jika jumlah udara banyak, permukaan dalam & luar dari permukaan dinding abdomen dapat jelas dibedakan
- ligamentum falciparum : tampak sebagai struktur obliq dari kuadran kanan atas sampai dengan umbilikus terutama saat gas banyak terdapat pada sisi lain ligamentum
- air fluid level (udara bebas) : posisi tegak abdomen, indikasi hydropneumoperitoneum atau pyopneumoperitoneum
3.3 Ultrasonography
- udara terlokalisasi
- lokasi perforasi usus
- evaluasi hepar, spleen, pancreas, ginjal, ovarium, adrenal dan uterus
3.4 CT scan abdomen
- bukti perforasi misalnya perforasi usus ec. ulkus duodenal dengan kebocoran pada kandung kemih dan panggul kanan dengan atau tanpa udara bebas nyata
- perubahan inflamasi pada jaringan lunak dan abses fokal divertikulosis