Patofisiologi
- makanan : salmonella typhi dapat ditemukan di dalam makanan, sumber air atau peralatan yang terkontaminasi.
- salmonella typhi menghasilkan endotoksin.
- gejala demam tifoid yang disebabkan salmonella typhi lebih berat daripada demam paratifoid yang diakibatkan salmonella paratyphi.
- hepatomegali : salmonella typhi berkembang biak di hati (menyebabkan hepatomegali) dan limpa (menyebabkan splenomegali); hepatomegali dan splenomegali menyebabkan nyeri abdomen.
- salmonella typhi dapat menimbulkan komplikasi berupa perdarahan usus dan perforasi usus
- salmonella typhi dapat terdeteksi oleh tes tubex.
Usus Halus
usus halus : salmonella typhi secara fecal-oral masuk ke dalam tubuh manusia dan terutama menyerang usus halus; salmonella typhi akan berkembang biak dan menyebar melalui aliran darah di dalam tubuh; salmonella typhi hidup dalam tinja dan urin hingga bertahun-tahun.
Tes Widal
tes widal : sistem imun akan memberi respons ketika salmonella typhi masuk ke dalam tubuh dengan memproduksi zat antibodi khusus untuk melawannya; pasien dianggap demam tifoid bila ditemukan kadar antibodi terhadap salmonella typhii; tes widal dilakukan untuk mengetahui jumlah antibodi dalam tubuh yang menandakan adanya salmonella typhi.
infeksi : semakin tinggi titer agglutinin maka semakin besar kemungkinan terinfeksi salmonella typhii; kadar 1/320 berarti antibodi salmonella typhii ditemukan pada pengenceran 320 kali; tes widal bisa positif meski tidak memiliki gejala demam tifoid karena pasien sebagai pembawa (carrier) salmonella typhii dan memiliki daya tahan tubuh baik.
tes widal masih bisa positif pada orang yang belum lama sembuh dari demam tifoid karena antibodi terhadap salmonella typhii bisa tetap berada di dalam tubuh hingga 2 tahun lamanya.
Demam Tifoid
demam tifoid : kontaminasi antara makanan dan minuman dengan pus penderita lain yang terbawa melalui kaki lalat atau kontaminasi antara jari tangan dengan muntah, tinja, urin, sekret saluran napas dapat menyebabkan salmonella typhi masuk ke dalam saluran cerna secara oral.
pemeriksaan laboratorium : tes darah, tes urin dan tes tinja untuk mendeteksi keberadaan salmonella typhi; aspirasi sumsum tulang untuk lebih memastikan keberadaan salmonella typhi dari hasil tes darah, tes urin dan tes tinja tetapi tes ini jarang dilakukan; tes widal untuk mendeteksi antibodi terhadap salmonella typhi.
tes tubex TF untuk mendeteksi antibodi terhadap salmonella typhi dengan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan tes widal.