Patofisiologi
stratum korneum : mengalami deskuamasi dan proliferasi teratur sehingga berperan sebagai barier (sawar/pertahanan) yang efektif terhadap cahaya, panas, bakteri, jamur dan zat kimia; stratum korneum relatif kering pada keadaan normal sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.
- douching : douching akan mengganggu keseimbangan pH di dalam vagina sehingga berisiko membunuh bakteri jahat maupun bakteri baik dan menurunkan populasi bakteri baik.
- sputum : karena bakteri
- nanah : terdapat bakteri penyebab yang hidup dan mati
- pustula : terdapat bakteri
- melena : feses berwarna gelap karena bercampurnya darah dengan asam lambung, enzim atau bakteri di usus besar sebelum keluar bersama feses.
- neutrofil : menghambat bakteri
- eksudat : sering ada bakteri
- steam vagina : [efek samping] lebih rentan terhadap infeksi karena steam vagina dapat mengganggu bakteri alami dari organ vagina.
- transudat : tanpa bakteri
Penyakit Bakteri
Abses Hati Piogenik
abses hati piogenik : bakteri dapat mencapai hati melalui vena porta; terjadi pileflebitis perifer disertai pernanahan dan trombosis karena infeksi pelvis dan infeksi gastrointestinal (seperti appendisitis, diverticulitis, disentri basiler, hemoroid yang terinfeksi dan abses perirektal).
Apendisitis Akut
apendisitis akut : bila sekresi mukus berlanjut maka tekanan akan terus meningkat lalu menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding kemudian peradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri abdomen bawah bagian kanan (disebut apendisitis akut supuratif).
Diare
diare : pemberian
antibiotik biasanya dianjurkan jika penyebabnya telah dipastikan sebagai bakteri,
gejala diare sangat parah atau memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap
infeksi; pemberian yang tidak tepat akan memperpanjang diare karena disregulasi mikroflora
usus.
Perforasi Usus
perforasi usus : usus kecil bagian distal (jejunum dan ileum) ditempati oleh bakteri aerob (escherichia coli) dan bakteri anaerob (terutama bacteroides fragilis); hipoksia lokal memudahkan pertumbuhan bakteri anaerob & mengganggu aktivitas bakterisidal dari granulosit sehingga lebih meningkatkan aktivitas fagosit daripada granulosit, degradasi berbagai sel & pengentalan cairan lalu membentuk abses.
dapat berlanjut menjadi peritonitis bakterial karena kebocoran dinding usus kemudian terlepasnya sebagian isi usus seperti udara dan bakteri masuk ke dalam rongga peritoneum abdomen lalu akan merangsang masuknya berbagai sel inflamasi akut.
[bedah] mengeluarkan benda asing (feses, makanan, empedu, sekresi gastrik, sekresi intestinal, darah) di kavitas peritoneum yang menghambat sel darah putih dan memacu pertumbuhan bakteri.
Penyakit Lain