Patofisiologi
Penyakit Usus
Apendisitis Akut
apendisitis akut : pembentukan abses bila proses berjalan lambat kemudian omentum & usus yang berdekatan bergerak cepat ke arah apendiks vermiformis lalu membendung daerah apendiks vermiformis hingga timbul suatu massa lokal (disebut infiltrate apendikularis).
BBLR
BBLR : [penatalaksanaan] jika bayi BBLR mengalami komplikasi seperti paru-paru belum matang atau masalah usus maka rawat di ruang perawatan intensif neonatal (NICU); bayi dibaringkan di tempat tidur yang suhunya telah diatur dan memberikan susu dengan teknik & alat khusus.
Demam Tifoid
demam tifoid : kontaminasi antara makanan dan minuman dengan pus penderita lain yang terbawa melalui kaki lalat atau kontaminasi antara jari tangan dengan muntah, tinja, urin, sekret saluran napas dapat menyebabkan salmonella typhi masuk ke dalam saluran cerna secara oral.
basil dapat bertahan dalam feses (
tinja)
sampai 6 bulan pada
karier masa penyembuhan dan sampai minimal 1 tahun pada karier intestinal. Kuman kembali dari usus ke
sirkulasi darah maka terjadilah second bacteremia (bakteriemia sekunder); leukositosis polimorfonuklear berarti dapat terjadi infeksi sekunder bakteri di dalam lesi usus.
Perforasi Usus
perforasi usus : [komplikasi] dapat berlanjut menjadi peritonitis bakterial karena kebocoran dinding usus kemudian terlepasnya sebagian isi usus seperti udara dan bakteri masuk ke dalam rongga peritoneum abdomen lalu akan merangsang masuknya berbagai sel inflamasi akut.
penutupan perforasi usus : insisi di linea mediana dengan panjang sesuai perkiraan bagian usus yang mengalami perforasi atau nekrosis; lakukan pemotongan mesenterium menuju tepi-tepi usus yang tidak sehat secara segmental pada penutupan perforasi usus.
Tuberkulosis
Penyakit Lain
- abortus : perforasi, cedera vesika urinaria atau cedera usus karena tindakan kuretase.
- abses hati : usus sebagai tempat komplikasi
- abses hati amuba : penyebaran amuba dari usus ke hati sebagian besar melalui vena porta.
- apendisitis : peningkatan waktu transit makanan di usus, peningkatan tekanan di dalam lumen usus, dan peningkatan kadar ozon yang mampu merusak usus dapat meningkatkan risiko terjadinya apendisitis.
- diare : sekresi cairan ke dalam usus yang berlebihan dan penyerapan cairan dari usus yang berkurang menyebabkan tinja menjadi lebih encer; pemberian antibiotik yang tidak tepat akan memperpanjang diare karena disregulasi mikroflora usus.
- diare akut : kerusakan epitel mukosa usus dapat menyebabkan diare akut pada intoleransi laktosa; sekresi cairan ke dalam lumen usus dipengaruhi oleh produksi toksin dari mikroorganisme dan proliferasi sel kripta.