Patofisiologi
- virus corona : virus corona merupakan penyakit menular yang sangat mudah berjangkit kepada manusia lain melalui transmisi kontak, transmisi droplet (droplet infection), rute feses dan oral.
- inkontinensia tinja / inkontinensia alvi
- tinja berdarah : diagnosis dengan melihat langsung feses pasien; penatalaksanaan dimana dokter memberikan suplemen berserat untuk melunakkan feses sesuai keperluan.
- tinja berlendir
- tinja encer
Tinja Berdarah
melena
: [diagnosis] BAB berdarah dimana feses mengandung darah berwarna hitam gelap seperti aspal, berbau amis darah, bertekstur lunak dan lengket; [patofisiologi] feses berwarna gelap karena bercampurnya darah dengan asam lambung, enzim atau bakteri di usus besar sebelum keluar bersama feses.
Tinja Berlendir
Tinja Encer
Penyakit Lain
demam tifoid
: kontaminasi antara tinja dengan jari tangan dapat menyebabkan
kuman masuk ke dalam
saluran cerna secara
oral. Sebagian kuman keluar bersama feses namun sebagian lainnya kembali menembus
usus. Basil dapat bertahan dalam feses sampai 6 bulan pada
karier masa penyembuhan dan sampai minimal 1 tahun pada karier
intestinal.
HIV
: [diagnosis] pemeriksaan darah lengkap, urin rutin & mikroskopik, pemeriksaan feses lengkap, kimia darah (kreatinin serum, ureum darah, glukosa darah, SGOT/SGPT, bilirubin serum, lipid serum & amilase serum), serologi virus hepatitis & virus hepatitis B, pemeriksaan sputum BTA, foto toraks & pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui infeksi oportunistik & komorbiditas.
- anemia : [diagnosis] infestasi cacing pada pemeriksaan feses lengkap.
- covid-19 : penularan melalui tinja jarang terjadi; cegah penularan dengan cuci tangan setelah menangani kotoran hewan.
- demam berdarah dengue : tinja berwarna hitam dan berbau amis (bau darah) (disebut melena) yang disebabkan perdarahan di lambung sebagai salah satu gejala demam berdarah dengue.
- kanker leher rahim : gejala lanjut berupa air kemih atau tinja keluar dari vagina.
- luka bakar : biasanya dipasang verban untuk melindungi luka dari kotoran dan luka lebih lanjut.
- perforasi kolon : feses menyebabkan perangsangan peritonium setelah 24 jam mengalami trauma abdomen pada akut abdomen dan peritonitis.
- perforasi usus : [bedah] mengeluarkan benda asing (feses, makanan, empedu, sekresi gastrik, sekresi intestinal, darah) di kavitas peritoneum yang menghambat sel darah putih dan memacu pertumbuhan bakteri.
- tetanus : [pencegahan] harus dibersihkan secara seksama pada setiap luka terutama luka tusuk yang dalam karena kotoran atau jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan clostridium tetani.