Penularan
Penularan dapat terjadi jika ada kontak atau percampuran dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu :
- melalui darah dan cairan tubuh (cairan sperma/air mani, cairan vagina dan ASI) atau melalui selaput lendir vagina, penis, dubur atau mulut
- melalui transfusi darah atau produk darah lainnya yang mengandung HIV
- melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntik), alat tindakan medis atau jarum tindik yang dipakai untuk tato jika mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV
bayi : dapat menular pada
bayi saat
kehamilan (5-10%),
persalinan (10-20%) dan menyusui (5-20%) dimana 20-50%
bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular bila tidak ada intervensi (pencegahan) dan turun menjadi kurang dari 2% jika ada intervensi.
Penularan sebagian besar melalui hubungan seksual dengan pasangan yang ter
infeksi HIV dan berbagi jarum suntik yang terkontaminasi.
HIV hanya dapat hidup didalam
tubuh manusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam diluar
tubuh sehingga HIV tidak dapat menular pada keadaan :
- tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing karena jumlah virus yang sangat kecil
- perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang alat suntik secara aman dan menutupi luka
kulit : tidak dapat menembus
kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang ter
infeksi HIV, berenang bersama atau sesuatu yang dipakai oleh
orang tersebut, saling penggunaan perabot
makanan atau minum, atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.
darah : tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap
darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa
darah dari satu
orang ke orang lain ketika menggigit
manusia. Masuknya
parasit malaria melalui aliran
darah dalam air ludah nyamuk, bukan
darahnya. HIV mati dalam
tubuh nyamuk.