Ulkus : Definisi, Morfologi, Penyebab, Jenis, Patofisiologi, Farmakologi, Diagnosis & Penatalaksanaan

Penjelasan

Ulkus berupa kehilangan sebagian permukaan jaringan (borok, koreng, kudis) lalu membentuk pinggir, dinding, dasar dan isi.

Ulkus pada kulit mencapai dermis atau lebih dalam lagi melebihi ekskoriasi (ruam > ruam sekunder).

Deskripsinya harus menjelaskan

bell's palsy : kelopak mata tidak dapat tertutup (lagoftalmus) sehingga konjungtiva mengalami kekeringan atau ulserasi.
demam tifoid : terjadi hiperplasia jaringan di dalam plak peyer ileum karena makrofag yang hiperaktif lalu menyebabkan erosi dan lepasnya kerak ulkus dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan usus dan perforasi usus.
diare akut : ulkus besar pada diare akut karena infeksi entamoeba histolytica.
dermatitis stasis : faktor presipitasi timbulnya ulkus stasis ialah trauma ringan dan infeksi sekunder. Mudah timbul ulkus karena terjadi bendungan serta atrofi kulit.
diabetes melitus : ulkus merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus

ergotamin kafein : [efek samping] hati-hati pemberian pada pasien jantung iskemik (iskemia miokard) atau pernah menderita angina pektoris, malnutrisi, hipersensitif terhadap ergotamin atau kafein dan ulkus peptikum.

HIV : ulkus mulut yang berulang merupakan salah satu tanda HIV stadium klinis II.

bell's palsy : antibiotik okular dan tetes air mata buatan untuk mencegah dan mengatasi iritasi, infeksi dan ulserasi kornea pada mata yang tidak dapat tertutup rapat.

Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 314.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.5
Dr. Supartuti, M.Kes. Peradangan. academia.edu. Akses 30 Desember 2018.
Anonim. Ruam Kulit. ocw.usu.ac.id. Akses 4 Agustus 2019.