Patofisiologi
dermatofita : mampu melekat pada keratin dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi dengan membentuk ikatan molekuler terhadap keratin sehingga jamur ini mampu berkolonisasi pada jaringan keratin seperti stratum korneum epidermis, rambut dan kuku pada manusia dan hewan.
edema : aktivasi vasodilator (histamin) mengakibatkan dilatasi arteriole dan kapiler darah sehingga terjadi peningkatan aliran darah lokal dan perembesan plasma darah lalu menyebabkan penimbunan cairan interstisial (cairan ekstraseluler & cairan ekstravaskuler) dan pembengkakan luka jaringan pada awal peradangan.
makrofag : memiliki siklus hidup lebih panjang yaitu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan didalam jaringan sedangkan umur neutrofil lebih pendek daripada usia makrofag. Seluruh jaringan tubuh dibersihkan makrofag melalui mekanisme
fagositosis oleh fungsi
sistem retikuloendotelial. Makrofag memangsa
mikroba patogen dalam
darah dan seluruh jaringan.
Nyeri
nyeri : rasa sakit atau nyeri melibatkan saraf sensorik, saraf tulang belakang dan otak besar; reseptor nyeri dirangsang stimulus mekanis (jaringan rusak atau berpotensi cedera), suhu & zat kimia; rangsangan nyeri dibawa sebagai impuls saraf melalui serabut saraf menuju lobus parietal otak besar.
nyeri karena rangsangan jaringan rusak atau berpotensi cedera (luka) misalnya cedera saat olahraga, sengatan lebah, patah tulang, efek samping obat atau karena suatu penyakit.
Gangguan Lain
Apendisitis Akut
apendisitis akut : peradangan apendiks vermiformis (massa periapendikular) yang mengandung nekrosis jaringan dalam abses, dapat mengalami perforasi intestinal & gangren atau bisa pula menghilang.
apendiks vermiformis yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi akan membentuk jaringan parut yang melengket pada jaringan sekitarnya sehingga dapat menimbulkan keluhan berulang di perut bawah bagian kanan dimana pada suatu ketika organ ini dapat mengalami radang akut lagi (disebut eksaserbasi akut).
Kontusio
kontusio : pembuluh darah yang pecah di bawah kulit karena benturan kuat dari benda tumpul (trauma tumpul) akan menyebabkan perdarahan dan hematom setelah mengalami infiltrasi dan ekstravasasi cairan dari pembuluh darah masuk ke dalam jaringan (misalnya subkutan); jika perdarahan dan hematom masih kecil maka akan diserap oleh jaringan di sekitarnya.
Luka Bakar
luka bakar : koagulasi eksudat tidak terjadi pada luka bakar karena tidak terbentuknya tromboplastin oleh jaringan yang terbakar sehingga saluran limfe tetap terbuka kemudian banyak kuman masuk lalu menyebar ke dalam sirkulasi darah dan berisiko septikemia.
Penyakit Lain