
: aktivasi vasodilator (histamin) mengakibatkan dilatasi arteriole dan kapiler darah sehingga terjadi peningkatan aliran darah lokal dan perembesan plasma darah lalu menyebabkan penimbunan cairan interstisial (cairan ekstraseluler & cairan ekstravaskuler) dan pembengkakan luka jaringan pada awal peradangan.
: kehilangan plasma darah karena aktivasi komplemen (C3a & C5a) dan sekresi mediator inflamasi (TNFα, IL-1, PAF, IL-6, histamin); dispnea karena kehilangan plasma darah hingga efusi pleura; hipoproteinemia karena kehilangan plasma darah; fungsi terapi suportif untuk mengontrol jumlah cairan plasma darah.
: tidak berhubungan dengan efek samping metabolik atau perubahan lipid dalam plasma sehingga dapat digunakan pada pasien dengan asma, diabetes dan gout; amlodipine dimetabolisme secara luas oleh hati dan waktu paruh eliminasi plasma (t½) pada penderita dengan gangguan fungsi hati adalah 56 jam.
: amlodipine dosis normal dapat digunakan pada gangguan ginjal karena dimetabolisme secara luas menjadi metabolit tidak aktif yang 10% diekskresi dalam bentuk tidak berubah di urin sehingga perubahan konsentrasi plasma amlodipin tidak berhubungan dengan derajat gangguan ginjal.
| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |