Patofisiologi
kulit : kulit sebagai radiator panas tubuh yang efektif untuk keseimbangan
suhu tubuh. Konduksi panas dari inti
tubuh ke kulit sangat efisien karena kecepatan
aliran darah dalam fleksus
arteri kecil yang bisa mencapai 30% total curah
jantung. Panas diedarkan
pembuluh darah & disuplai langsung ke fleksus melalui anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak
otot.
suhu : suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan
lingkungan. Artinya, panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Sebaliknya, panas tubuh dapat bertambah karena lingkungan yang lebih panas. Perpindahan suhu antara
manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui
kulit.
Peningkatan Panas Tubuh
- rangsangan saraf simpatik : meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 100% kecepatan normal.
- hormon pertumbuhan : meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 15-20% kecepatan normal.
- hormon tiroid : meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 50-100% kecepatan normal.
- hormon kelamin pria : meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal.
- radang & demam : meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 120% kecepatan normal pada setiap peningkatan suhu 10°C.
Penurunan Panas Tubuh
status gizi :
malagizi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 20-30% kecepatan normal.
individu dengan lapisan
lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami
hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik. Lemak menyalurkan panas tubuh dengan kecepatan sepertiga kecepatan
jaringan yang lain.