Patofisiologi
- umumnya tidak ditemukan kelainan pada permulaan TB paru.
- penderita TB paru berusia lanjut biasanya tanpa tanda dan gejala yang tipikal karena penurunan respons imun tubuh.
- kelainan paru umumnya pada daerah lobus superior paru.
- kelainan pada pemeriksaan paru (misalnya status tanda vital) tergantung dari perluasan kerusakan (lesi) struktur paru.
- bila kerusakan paru cukup luas maka pasien TB paru akan terlihat sesak dengan frekuensi napas dan nadi meningkat.
- suara nafas (bronkial & redup) dan ronki basah merupakan tanda-tanda adanya infiltrat.
- suara nafas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronkus.
- ronki basah menandakan adanya sekret di saluran napas.
- tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
- tidak ada tanda khusus namun umumnya penemuan tanda penyakit saat terjadi komplikasi penyakit.
- ditemukan 30% menderita TB paru melalui pemeriksaan darah/tes serologi dan 30-50% melalui uji tuberkulin positif pada anak yang kontak dan tinggal serumah dengan orang dewasa penderita TB paru.
kasus kambuh (relaps) adalah pasien
tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif.
- kasus baru adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan.
- kasus defaulted atau drop out adalah pasien yang telah menjalani pengobatan selama 1 bulan atau lebih dan tidak mengambil obat selama 2 bulan atau lebih secara berturut-turut sebelum masa pengobatannya selesai.
- kasus gagal adalah pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (1 bulan sebelum akhir pengobatan) atau akhir pengobatan.
- kasus kronik adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baik.
Bila BTA negatif atau biakan negatif tetapi gambaran radiologi dicurigai lesi aktif / perburukan dan terdapat gejala klinis maka harus dipikirkan beberapa kemungkinan :
Kasus bekas TB :
- hasil pemeriksaan BTA negatif (biakan juga negatif bila ada) dan gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak aktif atau foto serial menunjukkan gambaran yang menetap dan riwayat pengobatan OAT adekuat akan lebih mendukung.
- pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahan gambaran radiologi.
Riwayat Kontak
manusia : riwayat kontak erat (cukup dekat dan cukup lama) dengan penderita TB paru misalnya petugas medis, berdesak-desakan atau tinggal serumah dengan penderita TB paru; makin lama seseorang berinteraksi dengan penderita TB paru maka makin tinggi pula risiko akan tertular.
penularan lebih sering terjadi pada anggota keluarga (terutama anak) yang tinggal serumah dengan penderita TB paru.
Penyakit Menular
penyakit menular : partikel percikan ludah/droplet (droplet infection) atau dahak yang mengandung kuman TB (mycobacterium tuberculosis) tersebar ke udara bebas (airborne disease) saat penderita TB paru batuk, bersin, meludah, berbicara, tertawa atau bernyanyi lalu terhirup orang lain (penyakit menular).
- seorang penderita TB paru dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun disekitarnya.
- Dr. dr. Riawati, M.Med., Ph. & dr. Jocelyn Prima Utami. 2023. TB (Tuberkulosis) : Patofisiologi, Diagnosis, Penatalaksanaan. alomedika.com. Akses 14 November 2022..
- sebanyak 90% kasus tuberkulosis terjadi di paru-paru (TB paru).
- tuberkulosis paru dapat menyebar melalui aerosol dari membran mukosa paru-paru individu yang telah terinfeksi mycobacterium tuberculosis.
- droplet infeksius akan terkumpul di paru-paru ketika terinhalasi individu lain dan kuman TB akan berkembang dalam waktu 2-12 minggu.
- penularan TB paru tidak secepat pilek dan flu.
Tahapan Gejala Klinis
- asimtomatik
- gejala khas lalu stagnasi dan regresi
- eksaserbasi yang memburuk
- gejala berulang lalu menjadi kronik
HIV
HIV : jika terjangkit HIV maka
sistem kekebalan tubuh menjadi
lemah dan tidak mampu mempertahankan ketidakaktivan
kuman tuberkulosis. Peluang terjangkit tuberkulosis meningkat sampai 50-60% saat terjangkit HIV tetapi hanya 10% bila tidak ter
infeksi HIV sepanjang hidup.
Penyakit Lain