letargi : dapat disertai kejang pada letargi orang dewasa.
tetanus : tidak dapat bicara selama kejang seluruh tubuh karena kaku otot dada atau kejang tenggorokan sehingga menyebabkan gangguan pernapasan dan terjadi hipoksia.
kejang demam : kejang yang didahului demam pada neonatus bukan termasuk diagnosis kejang demam; jika anak memiliki riwayat kejang tanpa demam lalu mengalami kejang kembali dengan demam maka tidak termasuk diagnosis kejang demam.
bila bayi kurang 6 bulan atau anak lebih 5 tahun mengalami kejang yang didahului demam maka ada kemungkinan terjadi infeksi sistem saraf pusat atau epilepsi yang kebetulan bersama demam.
kejang tonik-klonik dengan postur tonik biasanya selama 10-20 detik dan gerakan klonik selama 1-2 menit; amnesia dan sakit kepala merupakan beberapa gejala kejang demam setelah penderita mengalami kejang.
Penyakit Lain
angina pektoris : suplai oksigen tidak mencukupi karena aliran darah yang mengalir melalui arteri koroner menuju miokardium jantung berkurang, misalnya pada penyakit koroner (spasme koroner, trombus koroner).
amlodipine : [farmakodinamik] kemungkinan dapat menyebabkan dilatasi arteri-arteri dan arteriol-arteriol koronaria baik pada daerah iskemi maupun daerah yang normal sehingga menambah penghantaran oksigen ke otot jantung pada spasme arteri koronaria (angina pektoris varian).
glimepiride : [overdosis] overdosis berat lainnya seperti koma diabetikum, kejang atau gangguan neurologis mungkin dapat ditangani dengan glucagon (injeksi intramuskuler atau subkutan) atau cairan infus glukosa terkonsentrasi (secara intravena).
Diagnosis
kelahiran : kejang merupakan tanda bahaya pada kelahiran.
Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 159.