Penyakit rabies adalah penyakit zoonosis dan penyakit infeksi virus akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan rabies.
Sinonim : penyakit anjing gila | Kompetensi : 3B | Laporan Penyakit : 0404 | ICD X : A.82
segera anti serum (SAR) 40 IU/kgBB diinfiltrasikan di sekeliling luka gigitan
Vaksinasi anti rabies (VAR) subkutan 2 ml per hari selama 14 hari
lalu diikuti boster hari ke-10, ke-20 dan ke-90 setelah suntikan terakhir
di USA diberikan HDCV (Human Diploid Cell Rabies Vaccine) 5 kali suntikan 1 ml/IM pada muskulus deltoideus pada hari ke-0, ke-3, ke-7, ke-14 dan ke-28 setelah gigitan. Boster setiap 2-5 tahun.
vaksinasi sebelum terpajan : suntikan pada hari ke-0, ke-7, ke-21 dan ke-28
Medikamentosa
obat pertama : tidak ada
obat alternatif : tidak ada
Prognosis
Prognosis penyakit rabies jelek.
Referensi
Prof. DR. Dr. A. Halim Mubin, SpPD, MSc, KPTI. 2008. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosis dan Terapi. Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal. ?
Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. ?
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. ?
Harian Nasional. Rabies Renggut 55 Ribu Nyawa Per Tahun. No. 377 Tahun II, 28 September 2014.