dewasa : 1 x 20-40 mg sehari; sebaiknya pagi hari; dosis dapat diulang 6-8 jam kemudian tergantung respon penderita
bayi dan anak : dimulai 2 mg/kgbb sehari; dapat diulang 6-8 jam kemudian tergantung respon yang timbul dengan menaikkannya 1 atau 2 mg/kgbb dari dosis awal hingga maksimal 6 mg/kgbb sehari
Injeksi
penggunaan parenteral hanya bila tidak mungkin pemberian peroral atau keadaan darurat dan sebaiknya secapatnya diganti dengan peroral jika keadaan memungkinkan
dewasa : dosis awal 1 x 20-40 mg sehari; disuntikkan intravena atau intramuskular; pemberian intravena harus diberikan perlahan-lahan (1-2 menit); dosis dapat ditingkatkan 20 mg paling cepat setelah kira-kira 2 jam setelah dosis awal sampai tercapai diuresis yang diharapkan; pada udema paru (pulmonary edema) 40 mg dapat diberikan intravena (1-2 menit) dan dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg jika diperlukan
anak-anak : 1 mg/kgbb intramuskular atau intravena dibawah pengawasan dokter; dosis dapat ditingkatkan maksimum 6 mg/kgbb setelah kira-kira 2 jam
Peringatan & Perhatian
jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin berat
hati-hati pemberian pada penderita defisiensi elektrolit
pemberian pada wanita hamil dan menyusui hanya jika benar-benar diperlukan dan hanya untuk jangka pendek
pada overdosis dapat terjadi dehidrasi atau kekurangan elektrolit khususnya pada orang tua
pemakaian jangka lama dengan takaran pemakaian yang besar disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium
Interaksi Obat
furosemide meningkatkan efek ototoksik antibiotika aminoglikosida terutama pada gangguan ginjal
bersama probenesid akan menghambat sekresi tubuli furosemide
meningkatkan risiko toksisitas salisilat dan litium
Overdosis
tanda dan gejala : dehidrasi, pengurangan volume darah, hipotensi, ketidakseimbangan elektrolit, hipokalemia dan alkalosis hipokloremik
gejala overdosis dapat ditanggulangi dengan menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang secara berlebihan
Referensi
Anonim. 2002. Buku Saku Obat Generik. Fakultas Kedokteran Unhas Makassar. Hal. 69.
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.