Patofisiologi
- anoreksia : letargi pada anak-anak.
- letargi : dapat disertai demam, ruam kulit, diare parah dan sering muntah atau dehidrasi (mulut kering (xerostomia) dan menangis tanpa air mata) pada letargi anak-anak.
- radang : radang telinga tengah anak kecil lebih mudah karena tuba eustachius anak kecil lebih pendek, lebih lebar dan lebih datar
- sinus aritmia adalah gangguan irama nadi dimana frekuensi nadi menjadi cepat pada saat inspirasi dan melambat waktu ekspirasi. Jenis aritmia tersebut normal dan mudah dijumpai pada anak-anak. Jenis nadi tidak teratur lainnya adalah abnormal.
- virus corona : infeksi (penyakit infeksi) biasanya terkait dengan faktor iklim dan pergerakan, perpindahan atau perjalanan populasi manusia; terutama menginfeksi orang dewasa atau anak usia lebih tua.
Tes Mantoux
tes mantoux : [indikasi] tuberkulosis dengan gejala pada anak antara lain anoreksia, berat badan kurang, mudah sakit, malaise, reaksi cepat suntik vaksinasi BCG kurang 1 minggu, batuk berulang, benjolan di leher, demam, berkeringat di malam hari dan diare persisten.
Apendisitis Akut
apendisitis akut : kesulitan diagnosis kadang terjadi pada bayi, anak dan lansia karena gejala (terutama nyeri abdomen) yang tidak khas atau letak apendiks vermiformis yang terinfeksi; kesulitan diagnosis pada bayi, anak dan lansia menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan & diagnosis diketahui setelah terjadi komplikasi (terutama perforasi intestinal).
gejala penyakit : awalnya anak hanya sering rewel & tidak mau makan, sering tidak bisa melukiskan rasa nyerinya lalu beberapa jam kemudian akan timbul muntah-muntah, lemah dan letargik sehingga sering baru diketahui setelah perforasi intesintestinal; colok dubur tidak dianjurkan pada anak.
perforasi usus : mudah terjadi perforasi intestinal pada anak karena memiliki omentum lebih pendek, apendiks vermiformis lebih panjang, dinding apendiks vermiformis lebih tipis dan daya tahan tubuh yang masih kurang.
Demam Berdarah Dengue
demam berdarah dengue : penderita demam berdarah dengue setelah nyamuk aedes aegypti menggigit seseorang yang tidak memiliki kekebalan tubuh (umumnya anak-anak) terhadap virus dengue; biasanya kejang terjadi pada anak karena panas tinggi; prognosis lebih ringan pada anak.
Dermatitis Seboroik
dermatitis seboroik : [penatalaksanaan] berikan shampoo selenium sulfida 1,8 atau shampoo ketokonazol 2%, zink pirition (shampo anti ketombe) atau salep preparat ter (liquor carbonis detergens) 2-5% pada lesi di kulit kepala anak atau orang dewasa sebanyak 2-3 kali seminggu selama 5-15 menit per hari.
pilihan obat topikal berbeda pada bayi dengan anak dan orang dewasa; [komplikasi] lesi dermatitis seboroik dapat meluas menjadi eritroderma dan penyakit leiner pada bayi dan anak.
Diare
diare :
bayi dan anak lebih kecil lebih mudah & lebih berbahaya jika mengalami dehidrasi dibandingkan anak lebih besar & dewasa; [penatalaksanaan] berikan 1 sachet larutan oralit setiap kali
buang air besar encer; berikan 1 sachet larutan oralit setiap kali
buang air besar encer.
Diare Dehidrasi Ringan Sedang
diare dehidrasi ringan sedang : berikan cairan oralit 15-20 ml/kgbb/jam dalam waktu 3 jam pertama atau 75 ml/kgbb dalam 4 jam pertama atau sesuai dengan umur jika berat badan anak tidak diketahui selama pemantauan (observasi) di klinik atau rumah sakit; berikan tambahan cairan oralit jika anak menginginkannya.
muntah : jika anak muntah maka tunggu selama 10 menit lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit); beri minum lebih banyak jika anak ingin minum lebih banyak; jika kelopak mata anak bengkak maka hentikan pemberian oralit; beri minum air matang atau ASI.
dehidrasi : nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya; bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit misalnya karena muntah profus maka segera berikan cairan intravena secepatnya meskipun belum terjadi diare dehidrasi berat; anak segera diberi makan dan minum setelah tercapai rehidrasi dan ASI tetap diteruskan.
Diare Dehidrasi Berat
diare dehidrasi berat : lakukan terapi rehidrasi berupa cairan infus (rehidrasi intravena) secara cepat (kecuali larutan glukosa 5% tunggal) dengan pengawasan ketat lalu berikan rehidrasi oral (oralit) segera setelah anak membaik; larutan glukosa 5% tunggal tidak efektif dan jangan digunakan untuk terapi rehidrasi pada diare dehidrasi berat pada anak.
dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi, ini biasanya terjadi hanya bila anak terus-menerus BAB cair selama dilakukan rehidrasi.
oralit : hentikan infus dan berikan cairan oralit (sekitar 5 ml/kgBB/jam) selama 3-4 jam pada bayi atau 1-2 jam pada anak lebih besar jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan; semua anak harus mulai minum larutan oralit ketika anak bisa minum tanpa kesulitan untuk memberikan basa dan kalium yang mungkin tidak cukup disediakan melalui cairan infus.
larutan oralit dapat diberikan pada saat mempersiapkan infus jika anak bisa minum; nilai kembali anak setiap 15 - 30 menit hingga denyut nadi radial anak teraba; jika anak bisa menyusu dengan baik, semangati ibu untuk lebih sering memberikan ASI pada anaknya.
Kejang Demam
kejang demam : biasanya terjadi pada bayi usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun (2-4% kasus); hampir 1 dari 25 anak pernah mengalami kejang demam; jarang pada bayi usia dibawah 6 bulan atau anak usia diatas 3 tahun; jika anak memiliki riwayat kejang tanpa demam lalu mengalami kejang kembali dengan demam maka tidak termasuk diagnosis kejang demam.
bila bayi kurang 6 bulan atau anak lebih 5 tahun mengalami kejang yang didahului demam maka ada kemungkinan terjadi infeksi sistem saraf pusat atau epilepsi yang kebetulan bersama demam.
Tuberkulosis Paru
tuberkulosis paru : [penyebab] penularan lebih sering terjadi pada anggota keluarga (terutama anak) yang tinggal serumah dengan penderita TB paru; ditemukan 30% menderita TB paru melalui pemeriksaan darah/tes serologi dan 30-50% melalui uji tuberkulin positif pada anak yang kontak dan tinggal serumah dengan orang dewasa penderita TB paru.
Penyakit Lain
- anemia : [diagnosis] nafsu makan menurun (anoreksia) terutama pada anak-anak dan bayi; [komplikasi] tumbuh kembang anak terhambat.
- apendisitis : risiko apendisitis meningkat 10 kali lipat pada anak-anak yang memiliki keluarga inti dengan riwayat penyakit ini, baik yang masih aktif maupun yang sudah sembuh, daripada yang tidak memiliki riwayat sama sekali. Konsumsi serat yang memadai pada anak-anak dapat menurunkan risiko apendisitis hingga 30%
- asma bronkial : [penyebab] semua usia namun biasanya pada anak-anak.
- bell's palsy : infeksi virus, penyakit lyme dan sakit telinga pada anak-anak biasanya dikaitkan dengan bell's palsy.
- covid-19 : jangan berikan aspirin pada anak-anak & obat batuk pada anak <4 tahun; lengkapi status imunisasi anak terutama vaksin terkait pneumonia (DPT, HiB, campak, PCV & influenza).
- demam tifoid : dapat menyerang semua umur namun lebih sering pada anak-anak; dosis ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 6-10 hari atau 2-3 minggu namun bukan untuk anak berusia <18 tahun.
- diabetes melitus tipe 1
- diare tanpa dehidrasi : secara klinis anak tampak baik; [penatalaksanaan] berikan cairan tambahan sebanyak yang anak mau.
- distres pernapasan : biarkan anak yang masih sadar berada dipangkuan orang tuanya dalam posisi nyaman pada penatalaksanaan distres pernapasan.
- HIV : [diagnosis] infeksi jamur yaitu kriptokokus ekstrapulmoner termasuk meningitis sebagai salah satu penyakit yang timbul pada HIV stadium 4 klinis bayi & anak.
- kolera : suspek kolera jika anak umur di atas 2 tahun menderita diare dehidrasi berat dan berjangkitnya kolera di daerah tempat tinggal anak; [penatalaksanaan] berikan zinc segera setelah anak tidak muntah lagi.
- penyakit infeksi virus : kebanyakan demam yang terjadi pada anak-anak karena infeksi virus.
- sifilis : selain infeksi menular seksual, sifilis dapat menular melalui kontak langsung luka di kulit atau selaput lendir & penularan melalui ibu ke anak.
- syok hipovolemik : pada anak usia kurang 6 tahun dapat diberikan terapi cairan rehidrasi intraosseous jika rehidrasi intravena sulit dilakukan.
- TB paru anak : dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A. 2022. TBC pada Anak : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. hellosehat.com. Akses 8 April 2023..
- varicella : anak usia 12-18 bulan biasanya diberikan vaksin varicella.
- virus corona : terutama menginfeksi orang dewasa atau anak usia lebih tua.
- xeroftalmia : gejala akan timbul lebih cepat pada anak yang menderita penyakit campak, diare, ISPA, dan penyakit infeksi lainnya.