Home Klinik Kedokteran

Diare Dehidrasi Ringan Sedang

Edisi 0.4
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Diare dehidrasi ringan sedang adalah diare dehidrasi derajat ringan sampai sedang dengan manifestasi klinis gelisah/rewel, haus & minum dengan lahap, mata agak cekung dan turgor kulit perut kembalinya lambat.
Sinonim :

Gambar Diare Dehidrasi Ringan Sedang

Diare Dehidrasi Ringan Sedang (motherandbaby.co.id)



Penjelasan

?

Diagnosis

Jika anak memiliki dua atau lebih manifestasi klinis berikut :
Jika anak hanya menderita salah satu dari manifestasi klinis diatas dan disertai salah satu manifestasi klinis diare dehidrasi berat (misalnya : gelisah/rewel dan malas minum) maka anak menderita dehidrasi ringan sedang.

Gejala Lain


  • bibir kering
  • frekuensi buang air kecil mulai berkurang

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diare dehidrasi ringan sedang perlu dibawa ke rumah sakit :

Terapi Rehidrasi


oralitGambar Oralit : berikan cairan oralit 15-20 ml/kgbb/jam dalam waktu 3 jam pertama atau 75 ml/kgbb dalam 4 jam pertama atau sesuai dengan umur jika berat badan anak tidak diketahui selama pemantauan (observasi) di klinik atau rumah sakit; berikan tambahan cairan oralit jika anak menginginkannya.

Tabel Pemberian Cairan Oralit

Umur
4 Bulan
4-12 Bulan
12-24 Bulan
2-5 Tahun
Berat Badan <6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
Jumlah Cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400
  • jika anak muntah maka tunggu selama 10 menit lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit); beri minum lebih banyak jika anak ingin minum lebih banyak.
  • jika kelopak mata anak bengkak maka hentikan pemberian oralit; beri minum air matang atau ASI.
  • nasehati ibu untuk meneruskan ASI kapan pun anaknya mau.
  • selesaikan rehidrasi oral di rumah ditambah untuk rehidrasi oral dua hari berikutnya jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam.
  • tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, berikan beberapa bungkus oralit secukupnya kepada ibu; berikan satu sendok teh oralit setiap 1 – 2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun dan minuman oralit lebih sering dengan menggunakan cangkir pada anak yang lebih besar.
  • hindari minuman berkarbohidrat & osmolaritas tinggi (cola, gingerale, aple juice, sports drink) sehingga dapat menyebabkan diare osmotik lebih berat.
  • hindari pemberian minuman yang mengandung kadar natrium yang rendah misalnya teh.
  • nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya.
  • jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah : beri cairan tambahan, beri zinc selama 10 hari, lanjutkan pemberian minum/makan dan kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini (anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu, kondisi anak memburuk, anak demam atau terdapat darah dalam tinja anak).
  • jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin.
  • jika timbul tanda dehidrasi berat maka lakukan penatalaksanaan diare dehidrasi berat.

Cairan Infus


  • bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit misalnya karena muntah profus maka segera berikan cairan intravena secepatnya meskipun belum terjadi diare dehidrasi berat.
  • berikan 70 ml/kg BB cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

Tabel Pemberian Cairan Infus

Umur
Pemberian 70 ml/kg selama
Bayi (di bawah umur 12 bulan) 5 jam
Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 2,5 jam
  • periksa kembali anak setiap 1-2 jam.
  • juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum.
  • Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam, klasifikasikan dehidrasi kemudian pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan penanganan seperti pemberian zinc dan makanan.

Pemberian Zinc


  • dibawah umur 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
  • 6 bulan ke atas : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari

Pemberian Makanan


  • anak segera diberi makan dan minum setelah tercapai rehidrasi dan ASI tetap diteruskan.
  • bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari. Beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per harinya selama 2 minggu.
  • Tidak perlu membatasi makanan karena makanan akan mempercepat penyembuhan; meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih.
Jika anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi (yaitu memulai lagi pemberian ASI setelah dihentikan) atau beri susu formula yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat, beri makanan yang disajikan secara segar – dimasak, ditumbuk atau digiling. Berikut adalah makanan yang direkomendasikan :
  • sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok teh minyak sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.
  • makanan pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di daerah tersebut.
  • sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk penambahan kalium.
  • sebaiknya tidak menggunakan teh karena mengandung kadar natrium yang rendah.

Komplikasi

Komplikasi diare dehidrasi ringan sedang :

Referensi

  1. Redaksi Halodoc. 2018. 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare. www.halodoc.com. Akses 21 Desember 2019.
  2. Hospital Care for Children. Diare dengan Dehidrasi Sedang/Ringan. www.ichrc.org. Akses 21 Desember 2019.
  3. Prof. dr. Badriul Hegar Syarif, Ph.D., Sp.A(K). 2014. Bagaimana Menangani Diare Pada Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI. www.idai.or.id. Akses 21 Desember 2019.
  4. Catatan Dokter Muda. 2019. Diare Pada Anak. wikibooks.org. Akses 21 Desember 2019.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 2/12/21