: respirasi sel organisme aerob dimana oksigen masuk ke dalam sel-sel, memecah makanan di mitokondria untuk membantu menghasilkan energi (adenosin trifosfat) selama fosforilasi oksidatif dan menghasilkan karbon dioksida sebagai produk buangan.
: pencernaan zat gizi makanan merupakan fungsi utama sistem pencernaan. Fungsi gigi untuk menggigit, memotong, mengoyak dan mengunyah makanan. Katup epiglotis mengarahkan makanan masuk ke dalam saluran pencernaan dan bukan pergi ke dalam saluran pernapasan.
: [motilitas] peristaltik lambung terjadi bila lambung mengambang akibat adanya makanan dan minuman; kontraksi yang kuat pada antrum pilorus (dindingnya paling tebal) pada lambung akan mencampur makanan dengan enzim lambung lalu peristaltik lambung mengosongkannya menuju duodenum secara bertahap.
: fase gastrik dari perangsangan produksi asam lambung berupa distensi lambung karena adanya makanan atau zat kimia seperti kalsium, asam amino dan peptida dalam makanan akan merangsang produksi gastrin, refleks vagus dan refleks kolinergik intramural sehingga akan merangsang sel parietal memproduksi asam lambung.
: malagizi yang cukup lama menurunkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 20–30% kecepatan normal karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme sehingga orang yang mengalami malnutrisi mudah terjadi hipotermia.
: salmonella typhi dapat ditemukan di dalam makanan, sumber air atau peralatan yang terkontaminasi; kontaminasi antara makanan dan minuman dengan pus penderita lain yang terbawa melalui kaki lalat atau kontaminasi antara jari tangan dengan muntah, tinja, urin, sekret saluran napas dapat menyebabkan salmonella typhi masuk ke dalam saluran cerna secara oral.
: makanan mempercepat penyembuhan sehingga tidak perlu membatasinya; teruskan pemberian makan pada anak berumur ≥6 bulan meskipun nafsu makannya belum membaik; bujuk anak makan setidaknya 6 kali sehari; beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per hari selama 2 minggu.
: diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang; secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi; minuman tidak diberikan bersama makanan; makanan ini rendah dalam semua zat gizi kecuali vitamin A dan vitamin D.
: [peringatan & perhatian] pasien sebaiknya membawa minimal 20 gram glukosa untuk mengatasi kondisi hipoglikemia (minuman atau makanan yang mengandung pemanis artifisial seperti makanan atau minuman diet tidak efektif dalam mengatasi hipoglikemia).
seimbang dapat menjaga kesehatan otak seperti sayuran berdaun hijau, sereal & biji-bijian utuh; antioksidan dalam sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan & ikan dapat melindungi otak dari radikal bebas; asam lemak omega-3 (seperti ikan salmon dan sarden), asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 mampu mengurangi level homosistein.
| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |