ODHA yang telah mendapat terapi ARV sampai September 2014 sebanyak 45.631 orang dimana rasio laki-laki dan perempuan 1:1 (pada kasus HIV) dan 2:1 (pada kasus AIDS) dengan presentase tertinggi pada kelompok usia 20-49 tahun.
jika terapi ARV teratur maka dapat menghambat kerusakan sistem kekebalantubuh dan orang tersebut akan tetap sehat
tidak dapat membunuh HIV secara total sehingga tidak menyembuhkan dari HIV
Posologi
berikan ARV berupa kombinasi dosis tetap (KDT) 1 kali sehari seumur hidup pada ibu hamil yang positif HIV
berikan profilaksis ARV dalam 6-12 jam paling lambat 72 jam pada anak dari ibu positif HIV sampai usia 6 minggu
berikan profilaksis kotrimoksazol pemeriksaan EID (PCR kualitatif dengan DBS) dan/atau RNV/viral load mulai 6 minggu atau pemeriksaan serologis pada usia 18 bulan, ASI atau PASI eksklusif tidak boleh mixed feeding.
Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Informasi HIV, AIDS dan IMS. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. 2014. Hal. 16-20.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Gizi Bagi ODHA. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Ditjen Bina Gizi & KIA Kementerian Kesehatan. 2014. Hal. 1-92.
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.