Patofisiologi
- gcs
- liang telinga : pemeriksaan liang telinga berbeda antara bayi dan orang dewasa; daun telinga bayi ditarik ke belakang bawah sedangkan daun telinga orang dewasa ditarik ke atas belakang.
Apendisitis Akut
apendisitis akut : kesulitan diagnosis kadang terjadi pada bayi, anak dan lansia karena gejala (terutama nyeri abdomen) yang tidak khas atau letak apendiks vermiformis yang terinfeksi; kesulitan diagnosis pada bayi, anak dan lansia menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan & diagnosis diketahui setelah terjadi komplikasi (terutama perforasi intestinal).
prosentase perforasi usus pada bayi 80-90% kasus.
BBLR
BBLR : [penyebab] kelahiran prematur, IUGR, bayi kembar, komplikasi kehamilan, usia ibu hamil <15 tahun, malnutrisi (asam folat, protein & karbohidrat), menggunakan napza / minum alkohol atau masalah emosi selama kehamilan; BBLR karena bayi kembar akibat tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
paru-paru : [penatalaksanaan] jika bayi BBLR mengalami komplikasi seperti paru-paru belum matang atau masalah usus maka rawat di ruang perawatan intensif neonatal (NICU); bayi dibaringkan di tempat tidur yang suhunya telah diatur dan memberikan susu dengan teknik & alat khusus.
kelahiran : [penatalaksanaan] hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit setelah lahir; penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan, kondisi kesehatan dan respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur tertentu.
ASI : [penatalaksanaan] bayi baru diperbolehkan pulang setelah komplikasi teratasi dan ibunya dapat memberikan ASI secara normal; dokter sangat menganjurkan pemberian ASI karena dapat mendukung pertumbuhan dan kenaikan berat badan bayi BBLR; jika ibunya tidak bisa memberikan ASI maka bayi dapat diberikan ASI dari donor.
komplikasi : [penatalaksanaan] bayi BBLR yang mengalami kelahiran tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan seiring waktu namun kebanyakan berisiko mengalami berat badan berlebih (obesitas), dapat menderita diabetes, tekanan darah tinggi & penyakit jantung pada saat dewasa dan mengalami keterlambatan perkembangan mental.
Dermatitis Seboroik
dermatitis seboroik : bayi bulan pertama (neonatus) berisiko dermatitis seboroik; sering ditemukan skuama kekuningan (skuama gresy) berupa krusta yang kotor dan berbau, melekat dan menutupi seluruh bagian kepala bayi (disebut cradle cap) sebagai bentuk klinis berat pada neonatus.
skuama : [penatalaksanaan] pilihan obat topikal berbeda pada bayi dengan anak dan orang dewasa; bayi diberikan topikal minyak (oleum cocos) di lokasi skuama pada malam hari kemudian segera dicuci dengan shampoo bayi; gunakan kortikosteroid lemah sampai sedang (lebih baik sediaan lotion atau solutio) pada bayi selama beberapa hari.
wajah : kortikosteroid kuat tidak boleh dipakai di wajah, daerah lipatan atau pada bayi; memberitahukan kepada orang tua untuk menjaga kebersihan bayi dan rajin merawat kulit kepala bayi; rambut bayi harus tetap dicuci selama pengobatan; [komplikasi] lesi dermatitis seboroik dapat meluas menjadi eritroderma dan penyakit leiner pada bayi dan anak.
Diare Dehidrasi Berat
diare dehidrasi berat : [penatalaksanaan] diet susu formula bebas laktosa hanya untuk bayi yang mengalami diare dehidrasi berat, secara klinis memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diare bertambah berat saat diberikan susu; dapat diberikan selama 1 minggu.
infus : hentikan infus dan berikan cairan oralit (sekitar 5 ml/kgBB/jam) selama 3-4 jam pada bayi atau 1-2 jam pada anak lebih besar jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan; semua anak harus mulai minum larutan oralit ketika anak bisa minum tanpa kesulitan untuk memberikan basa dan kalium yang mungkin tidak cukup disediakan melalui cairan infus.
diet susu formula bebas laktosa hanya untuk bayi yang mengalami diare dehidrasi berat, secara klinis memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diare bertambah berat saat diberikan susu; dapat diberikan selama 1 minggu.
Kejang Demam
kejang demam : biasanya terjadi pada bayi usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun (2-4% kasus); jarang pada bayi usia dibawah 6 bulan atau anak usia diatas 3 tahun; bila bayi kurang 6 bulan atau anak lebih 5 tahun mengalami kejang yang didahului demam maka ada kemungkinan terjadi infeksi sistem saraf pusat atau epilepsi yang kebetulan bersama demam.
Penyakit Lain
- anemia : [diagnosis] nafsu makan menurun (anoreksia) terutama pada anak-anak dan bayi.
- demam berdarah dengue
- diare : bayi lebih mudah & lebih berbahaya jika mengalami dehidrasi daripada anak lebih besar & dewasa.
- diare dehidrasi ringan sedang : dosis zinc 10 mg/hari untuk bayi dibawah umur 6 bulan dan 20 mg/hari untuk bayi diatas umur 6 bulan sampai anak.
- distres pernapasan : biarkan bayi yang masih sadar berada dipangkuan orang tuanya dalam posisi nyaman pada penatalaksanaan distres pernapasan.
- gagal napas akut : penyakit gawat darurat pada bayi.
- glaukoma : pada bayi mata berkabut
- HIV : [diagnosis] infeksi jamur yaitu kriptokokus ekstrapulmoner termasuk meningitis sebagai salah satu penyakit yang timbul pada HIV stadium 4 klinis bayi & anak.
- kandidiasis kutis kongenital : bayi baru lahir dapat terinfeksi kandidiasis kutis kongenital melalui penularan kandidiasis vulvovaginitis ibunya.
- meningitis : manifestasi klinis meningitis pada bayi seperti tidak aktif (lemah, diam), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
- pertusis : bayi dengan pertusis dapat menimbulkan keadaan yang sangat serius
- xeroftalmia : [penyebab] bayi tidak diberikan ASI eksklusif.