Home Klinik Kedokteran

Pityriasis Rosea

Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Pityriasis rosea adalah dermatitis berawal seperti flu & bercak induk berupa ruam polimorf, eritema bertepi lebih merah, skuama pitiriasiformis dan skuama collarette di lengan atas atau badan lalu diikuti ruam lebih kecil menyerupai pohon cemara di badan terutama usia anak-anak dan remaja.
Sinonim : pitiriasis rosea | Kompetensi ? | Laporan Penyakit ? | ICD X L.42

Gambar Pityriasis Rosea

Pityriasis Rosea (cakul-kulitdankelamin-fkunram.blogspot.com)



Penjelasan

Pityriasis rosea berupa ruam polimorf meliputi ruam lentikular, ruam numular, ruam anuler, ruam primer (eritema) & ruam sekunder (skuama).
Pityriasis rosea berawal bercak induk lalu diikuti ruam lebih kecil menyerupai pohon cemara yang tersusun sejajar dengan garis lipatan kulit.
Pityriasis rosea dengan eritema sebagai tanda eksantema peradangan ringan yang tidak nyeri & tidak gatal dan akan hilang sendiri dalam waktu 2 bulan.
Pityriasis rosea terutama usia anak-anak dan remaja namun dapat ditemukan pada semua usia.

Epidemiologi

  • sering terjadi pada anak-anak dan remaja walaupun dapat ditemukan pada semua usia.

Penyebab

Diagnosis

  • gejala seringkali didahului fase mirip flu & bercak induk atau mother patch atau herald patch yang terdapat di lengan atas atau badan (trunkus).
  • ruam primer : eritema berukuran lentikular (ruam lentikular) atau numular (ruam numular), gambaran anuler (ruam anuler) & tepi lebih merah.
  • ruam sekunder : ruam sekunder berupa sisik halus (skuama pitiriasiformis) di tepi (skuama collarette).
  • berawal ruam induk diikuti lesi yang lebih kecil di badan dan tersusun sejajar dengan garis lipatan kulit yang membentuk pola pohon cemara.
  • lesi berupa eritema sebagai tanda eksantema dengan peradangan ringan biasanya tidak nyeri, tidak gatal & akan hilang sendiri dalam waktu 2 bulan.

Penatalaksanaan

  • pengobatan bersifat simtomatik karena penyakit bersifat sembuh sendiri.
  • losio (kalamin) atau bila perlu berikan antihistamin jika gatal.
  • losio, salep atau krim urea 10% untuk kulit kering dan bersisik (skuama).

Diagnosis Banding

  • sifilis stadium II (sekunder) : perlu pemeriksaan serologi untuk sifilis

Referensi

  1. dr. Emmy S. Sjamsoe Daili, SpKK(K), dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK(K), dr. I Made Wisnu, SpKK(K). Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia : Sebuah Panduan Bergambar. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005. Hal. 21.
  2. Anonim. Ruam Kulit. ocw.usu.ac.id. Akses 4 Agustus 2019.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 4/02/22