: gangguan gastrointestinal seperti dispepsia, mual, muntah, sakit perut, konstipasi, rasa kembung, diare, kolitis, parameter fungsi hati abnormal untuk sementara waktu (meningkatnya transaminase atau bilirubin), bersendawa, esofagitis, ulkus gastroduodenal, perdarahan gastrointestinal makroskopik.
: meredakan mual dan muntah (antiemetik) karena kemoterapi, radioterapi, migrain, digitalis, termasuk setelah pemberian levodopa & bromokriptin lebih 12 minggu; juga mual dan muntah akut misalnya pada diare akut; dosis mual & muntah pada anak ≤12 tahun atau <35 kg adalah 3 x 250 mcg sehari dengan dosis maksimal 750 mcg/kgBB sehari; dosis mual & muntah berkaitan kemoterapi kanker & radioterapi adalah 3-6 x 0,2-0,4 mg/kgbb sehari.
: diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang; secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi; minuman tidak diberikan bersama makanan; makanan ini rendah dalam semua zat gizi kecuali vitamin A dan vitamin D.
| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |