Home Klinik Kedokteran

Sirosis Hati

Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Sirosis hati adalah sirosis pada hati dimana secara patologis terjadi pembentukan jaringan ikat di seluruh jaringan hati (fibrosis hepatis stadium akhir) akibat nekrosis disertai perubahan susunan lobulus hati normal berupa regenerasi berlebihan dan berbenjol-benjol (nodul regeneratif).
Sinonim : cirrhosis hepatis, sirosis hepatis

Gambar Sirosis Hati

Sirosis Hati (idnmedis.com)



Penjelasan

?

Penyebab

  • infeksi :
    o hepatitis B
    o hepatitis C
    o hepatitis D viral
    o cytomegalovirus
    o toksoplasmosis
  • herediter & metabolik :
    o defisiensi α1-antitripsin
    o fanconi syndrome
  • obat & toksik :
    o alkohol
    o arsenik
    o obstruksi bilier

Jenis

Berdasarkan Ukuran Nodul


  • makronodular : ukuran nodul > 3mm
  • mikronodular : ukuran nodul < 3mm
  • mixed (makronodular & mikronodular)

Berdasarkan Klinis


  • compensated cirrhosis
  • uncompensated cirrhosis

Sirosis Uncompensated


  • ascites
  • encephalopathy hepatic
  • varices esophageal
  • peritonitis bakterial
  • syndrome hepatorenal

Patofisiologi

  • compensated cirrhosis : kondisi ketika sirosis masih belum / kurang menonjolkan adanya tanda & gejala
  • uncompensated cirrhosis : kondisi ketika sirosis sudah menimbulkan tanda & gejala
  • alkohol : sirosis hati merupakan efek jangka panjang penggunaan alkohol
  • produksi albumin menurun karena sel hepar yang mensintesis albumin mengalami fibrosis.
  • globulin meningkat karena bakteri sebagai antigen menginduksi produksi imunoglobulin
  • pansitopenia karena splenomegali

Diagnosis

Anamnesis Compensated Cirrhosis


  • asimtomatik
  • lemah, lelah, anorexia, mual, perasaan perut kembung / penuh
  • berat badan turun
  • pria : impotensi, testis mengecil, ginekomasti

Anamnesis Uncompensated Cirrhosis


  • gejala yang lebih menonjol dari compensated cirrhosis, diakibatkan kegagalan hati & hipertensi porta
  • rambut rontok
  • demam ringan
  • gangguan pembekuan darah (perdarahan gusi, epistaksis)
  • muntah darah & melena
  • perubahan mental (gangguan tidur, confusion, agitasi, coma)

Pemeriksaan Laboratorium


  • SGOT (AST) & SGPT (ALT) meningkat (peningkatan SGOT > SGPT)
  • GGT (Gamma Glutamyl Transpeptidase) meningkat biasanya pada sirosis alkoholik
  • bilirubin meningkat pada sirosis uncompensated
  • albumin menurun
  • globulin meningkat
  • serum natrium menurun pada kondisi ascites
  • pansitopenia

Pemeriksaan Radiografi


  • USG untuk mengamati permukaan hati, ukuran hati, sudut hati, homogenitas & masa dan mendeteksi splenomegaly & ascites
  • barium meal radiography untuk melihat varises pada hipertensi porta

Status

Keadaan Umum


  • kondisi umum : lemah, lelah
  • status gizi : berat badan turun
  • tingkat kesadaran : pada kondisi sirosis tahap lanjut terjadi gangguan mental

Tanda Vital


Pemeriksaan Fisik


1. kepala-leher :
  • kulit & membran mukosa : ikterus
  • wajah : spider angioma
2. toraks :
  • pria : ginekomastia
3. abdomen :
  • hepatomegali pada kondisi awal sirosis dan pengecilan hepar pada kondisi akhir sirosis dimana apabila teraba maka hepar terasa keras & memiliki nodul
  • splenomegali
  • ascites
4. ekstremitas :
  • bahu & lengan : spider-angioma
  • regio thenar & hypothenar : erythema palmaris
  • kuku : muchrche (pada kuku terdapat semacam daerah membentuk pita putih horizontal yang dipisahkan oleh warna normal kuku)
  • jari : kontraktur dupuytren (fibrosis fascia palmaris yang menyebabkan gangguan fleksi jari-jari)
5. lain-lain :
  • fetor hepatikum (bau nafas khas)
  • atrofi testis hipogonadism hanya pada sirosis alkoholik sehingga dapat menyebabkan impotensi & infertile

Penatalaksanaan

  • pemberian diet protein 1 gram/kgBB & kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari
  • program penurunan berat badan
  • pengobatan
  • transplantasi hepar

Sirosis Hati Karena Hepatitis B


  • interferon alfa 3 MIU 3x/minggu (subkutan) sebagai antifibrosis dan menurunkan aktivitas sel stellat
  • lamivudin 100 mg/hari (oral)

Sirosis Hati Karena Hepatitis C


  • interferon alfa 5 MIU 3x/minggu (subkutan) sebagai antifibrosis dan menurunkan aktivitas sel stellat
  • ribavirin 800-1000 mg/hari

Sirosis Hati Uncompensated


  • ascites
  • encephalopathy hepatic : laktulosa untuk ekskresi amonia
  • varices esophageal
  • penatalaksanaan sirosis hati uncompensated yang disertai peritonitis bakterial akibat infeksi asites adalah antibiotik (cefotaxim, amoxicillin, aminoglikosida).
  • syndrome hepatorenal : menjaga keseimbangan air & garam

Ascites


  • diet rendah garam
  • diuretik (spironolakton 100-200 mg/hari atau furosemide 20-40 mg/hari)
  • parasentesis dengan suportif pemberian albumin

Varices Esophageal


  • propanolol (pre-hemorrhagic & post-hemorrhagic)
  • somatostatin/ocreotide, skleroterapi & ligasi (saat hemorrhagic)

Komplikasi

Diagnosis Banding

Beberapa penyakit

Referensi

  1. Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal.
  2. Dwi Yuda Herdanto, Surendra Prabhawa. 2009. 20 Penyakit Umum di Indonesia. www.yudaherdanto.com. Hal.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 14/09/21