Alkohol : Definisi, Jenis, Patofisiologi, Farmakologi, Indikasi, Efek Samping, Kontraindikasi, Interaksi Obat & Kesehatan

Penjelasan

Alkohol adalah jenis zat adiktif dan depresan yang dapat memabukkan berupa cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar.

Jenis

Berdasarkan jumlah atom :

etanol

Berdasarkan kadar etanol :

golongan A : etanol 1-5%
o bir
o greend sand
golongan B : etanol 5-20%
o anggur kolesom
golongan C : etanol 20-55%
o arak
o wisky
o vodka

Patofisiologi

malaise

Covid-19

covid-19

: [pencegahan] cuci tangan sebelum makan, saat tangan kotor, merawat orang sakit, setelah batuk, bersin, dari toilet atau menangani hewan/kotoran hewan selama ≥20 detik; gunakan sabun, air mengalir atau sanitasi tangan beralkohol ≥60% setelah beraktivitas.

[penyebab] virus corona efektif diinaktifkan oleh disinfektan yang mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56°C selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform.

Epilepsi

epilepsi

: [penyebab] kelainan selama perkembangan janin / kehamilan ibu seperti ibu menelan beberapa obat tertentu yang dapat merusak otak janin, mengalami infeksi, minum alkohol, mengalami cedera atau kelainan saat kelahiran seperti hipoksia otak janin, kerusakan karena tindakan.

Penyakit Lain

bau badan : makanan atau minuman tertentu (seperti alkohol, bawang, makanan pedis) sebagai faktor risiko bau badan sehingga cegah bau badan dengan cara mengurangi makanan atau minuman pemicu bau badan.
BBLR : [penyebab] kelahiran prematur, IUGR, bayi kembar, komplikasi kehamilan, usia ibu hamil <15 tahun, malnutrisi (asam folat, protein & karbohidrat), menggunakan napza / minum alkohol atau masalah emosi selama kehamilan.
luka : alkohol 70% hanya digunakan untuk membersihkan kulit disekitar luka.
tuberkulosis paru : [penyebab] kebiasaan merokok, kecanduan alkohol dan pengguna NAPZA (narkoba).

Farmakologi

Diazepam

diazepam

: [indikasi] agitasi akut, tremor, delirium dan halusinasi pada gejala putus alkohol akut; [posologi] dosis gejala putus alkohol dewasa 5-20 mg/hari (bisa diberikan ulang setelah 2-4 jam); [peringatan] hati-hati buat pecandu narkoba dan alkohol, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental, kelainan darah dan myasthenia gravis.

Obat Lain

cetirizine : jangan konsumsi alkohol
ergotamin kafein : alkohol dapat melarutkan ergotamin kafein
imunisasi DPT : alkohol tidak digunakan untuk membersihkan tempat suntikan
meloxicam : dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna
parasetamol : meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati
sulfonilurea : klorpropamid bersamaan dengan alkohol dapat menyebabkan muka kemerahan.

Indikasi

luka

Efek Samping

Efek Langsung

tingkat kesadaran :
o kesadaran menurun
o kurang konsentrasi
o refleks menurun
o kemampuan koordinasi menurun
merasa bahagia
rileks
hilang rasa malu
lebih percaya diri
pembicaraan seperti tertelan
suasana hati berubah-ubah :
o sedih
o senang
o marah
pandangan mata kabur
menjadi bingung
kendali otot memburuk

Gejala Putus Obat

anoreksia
mual
muntah
gelisah
cemas
susah tidur
mudah marah
bingung
tremor
gemetar
berkeringat
kejang
detak jantung
hipertensi

Gejala Over Dosis

sakit kepala
tegang
muntah
gemetar
pingsan
koma
kematian

Efek Jangka Panjang

rasa kebas
mati rasa pada tangan & kaki
hipertensi
denyut nadi tidak teratur
pembesaran jantung
kerusakan otak
kehilangan memori
bingung
halusinasi
kulit memerah & memar
berkeringat

Efek Samping Lain

Kontraindikasi

kehamilan

Interaksi Obat

diazepam : efek diperkuat oleh depresan SSP lainnya seperti antidepresan trisiklik, anestesi umum, alkohol, dll.
dapat menyebabkan hipoglikemia karena efek potensiasi glibenklamid dan metformin.
metronidazole : minuman beralkohol yang diminum selama pengobatan dengan metronidazole dapat menimbulkan beberapa gejala seperti kram abdomen, mual, muntah, sakit kepala, flushing.

Kesehatan

berat badan : berhenti minum alkohol karena dapat menjaga kesehatan otak dimana alkohol memperlambat proses metabolisme tubuh dengan menekan sistem saraf pusat dan dapat meningkatkan kortisol yang membantu penumpukan lemak di perut.
ginjal : hindari kebiasaan merokok, minumam beralkohol dan konsumsi narkoba.

Pencegahan

HIV : mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh dengan cara menjauhkan diri dari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
tuberkulosis paru : menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi, tidak minum minuman beralkohol, tidak merokok, olahraga teratur, setia pada pasangan dan istirahat cukup.

Penyakit

Obat

Referensi

Pusat Kesehatan Markas Besar TNI. 2010. Buku Panduan Penyuluhan Narkoba. Hal. 18-19.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.5
Anonim. Pengertian dan Jenis-Jenis NAPZA. Kabar Pernas & AIDS V. No 1 2015.

ARTIKEL TERBARU

ARTIKEL FAVORIT

Alkohol

Pengertian