Home Klinik Kedokteran

Glimepiride

Edisi 0.0
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Glimepiride adalah obat diabetes melitus jenis sulfonilurea.
Sinonim :

Gambar Glimepiride

Glimepiride (k24klik.com)



Penjelasan

?

Komposisi

Sediaan


  • tablet :
    o 1 mg
    o 2 mg
    o 3 mg
    o 4 mg

Farmakologi

  • penurunan kadar gula darah terutama dicapai melalui stimulasi terhadap pelepasan insulin dari sel beta pankreas.
  • efektivitas obat secara predominan terjadi melalui perbaikan respons sel terhadap stimulasi dari glukosa darah fisiologis.
  • glimepiride meningkatkan aktivitas insulin dalam ambilan glukosa darah di perifer.
  • glimepiride mampu meniru aktivitas sebagaimana aktivitas glukosa darah yang diproduksi oleh hati.
  • kontrol metabolisme yang baik dapat dicapai lebih dari 24 jam dengan dosis tunggal glimepiride.
  • kombinasi dengan metformin atau insulin dapat memperbaiki kontrol metabolik pada respon glimepiride yang kurang meskipun dosisnya telah maksimal.

Indikasi

  • menurunkan kadar gula darah (glukosa darah) pada diabetes melitus tipe 2 dengan hiperglikemia yang tidak terkontrol oleh diet dan olahraga saja.
  • glimepiride dapat diberikan bersamaan dengan metformin ketika diet, olahraga & glimepiride atau metformin saja tidak dapat mengontrol gula darah yang adekuat.
  • glimepiride + terapi insulin untuk menurunkan glukosa darah dengan hiperglikemia yang tak terkontrol dengan diet & olahraga serta obat diabetes oral lainnya.
  • kombinasi antara glimepiride dan insulin dapat meningkatkan potensiasi hipoglikemia.

Kontraindikasi

diabetes melitus tipe 1Gambar Diabetes Melitus Tipe 1 : antidiabetik oral tidak dianjurkan untuk diabetes melitus tipe 1 (misalnya glibenklamid, glimepiride kecuali metformin) sebagai terapi tambahan yang simptomnya sulit dikontrol; diabetes melitus tipe 1 (misalnya riwayat ketoasidosis), ketoasidosis diabetes atau pasien diabetes prekoma atau koma diabetikum.
  • glimepiride jangan diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap glimepiride atau golongan sulfonilurea lainnya atau sulfonamide.
  • terapi insulin diindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati berat dan tidak sekedar untuk mencapai kontrol metabolik.
  • glimepiride tidak disarankan pada wanita hamil namun dianjurkan menggunakan terapi insulin.
  • glimepiride sebaiknya tidak digunakan oleh ibu menyusui namun sebaiknya memakai terapi insulin atau menghentikan proses laktasi jika dibutuhkan.

Efek Samping

hipoglikemiaGambar Hipoglikemia : regulasi umpan balik dari adrenergik dapat muncul tanda hipoglikemia seperti berkeringat, kulit lembab, takikardia, hipertensi, palpitasi, angina pektoris dan aritmia takikardi; simtom hipoglikemia biasanya akan berkurang pada saat dikoreksi; gambaran klinis dari serangan hipoglikemia dapat menyerupai serangan stroke.
saluran pencernaanGambar Saluran Pencernaan : kadang-kadang mual, muntah, sensasi tekanan atau perasaan penuh di epigastrium, nyeri abdomen, diare (diare akut), enzim hati meningkat, gangguan fungsi hati misalnya kolestasis dan jaundice serta hepatitis yang mengarah pada kegagalan hati.
kulitGambar Kulit : kadang-kadang inflamasi pembuluh darah (vaskulitis alergi), alergi (hipersensitif) dan pseudoalergi misalnya gatal, urtikaria atau timbul kemerahan (seperti eritema, erupsi morbiliformis dan makulopapular) dimana jika reaksi kulit ini muncul maka pemberian obat harus dihentikan.
efek samping lainnya dari golongan sulfonilureaGambar Sulfonilurea yang pernah dilaporkan : porfiria kutanea tarda, reaksi porfiria hepatik, reaksi yang menyerupai karena pemberian disulfiram, sindroma atau gangguan sekresi hormon antidiuretik (sulfonylurea dapat mengganggu mekanisme kerja perifer dari hormon antidiuretik dan atau meningkatkan pelepasannya).
  • gangguan penglihatan mata sementara dapat muncul karena perubahan kadar gula darah.
  • darah : jarang trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik atau eritrositopenia, granulositopenia, agranulositosis dan pansitopenia (karena mielosupresi).
  • reaksi tersebut dapat ringan tetapi dapat juga bersifat serius dan disertai dengan dispnea dan hipotensi, kadang-kadang dapat menjadi syok.
  • hiponatremia : sangat jarang terjadi.

Posologi

Prinsip


  • penentuan dosis glimepiride berdasarkan kadar gula darah yang diinginkan
  • sebaiknya berikan dosis terendah yang mampu mengontrol kondisi metabolik pasien
  • harus diminum sesuai jadwal dan dosis yang telah diresepkan
  • pasien tidak boleh mengkoreksi sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter apabila lupa minum obat di jadwal minum berikutnya dengan dosis yang lebih besar
  • dosis awal dan pemeliharaan diatur berdasarkan hasil pemeriksaan rutin dari glukosa darah dan glukosa urin
  • pemantauan kadar glukosa darah dan glukosa urin juga untuk tujuan mendeteksi kegagalan terapi baik primer atau sekunder

Dosis


dosis harian dapat ditingkatkan jika dibutuhkan dimana harus berdasarkan pemantauan rutin dari glukosa darahGambar Glukosa Darah dan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan interval 1 atau 2 minggu dan peningkatan dosis 1 mg - 2 mg - 3 mg - 4 mg serta pada kondisi tertentu hingga 8 mg.
  • biasanya dimulai 1 x 1 mg sehari
  • rentang dosis yang dibutuhkan diabetes terkontrol biasanya 1-4 mg sehari dan kadang-kadang hingga lebih dari 6 mg sehari
  • obat harus diminum segera sebelum sarapan atau segera sebelum makanan yang pertama kali dimakan dan sangat penting untuk tidak melewati waktu makan setelah minum glimepiride
  • sensitivitas insulin akan meningkat setelah kontrol diabetes membaik sehingga kebutuhan dosis glimepiride dapat diturunkan
  • waktu penurunan dosis glimepiride harus dipertimbangkan untuk menghindari hipoglikemia
  • penyesuaian dosis juga harus dipertimbangkan ketika berat badan atau pola hidup pasien berubah
  • durasi terapi glimepiride biasanya jangka panjang
  • dosis glimepiride tetap dimulai 1 mg jika glimepiride sebagai pengganti obat antidiabetik lainnya meskipun obat lain tersebut telah diberikan dalam dosis maksimal
  • jika kombinasi glimepiride dengan obat antidiabetik oral lainnya maka obat lainnya tersebut dimulai dengan dosis rendah berdasarkan kadar gula darah yang diinginkan dan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga dosis maksimal
  • jika kombinasi glimepiride dengan insulin maka dosis glimepiride yang sedang diberikan tidak diubah dimana kombinasi ini diperlukan apabila kadar gula darah tidak dapat dikontrol secara adekuat dengan glimepiride hingga dosis maksimal
  • efikasi terapi jangka panjang sebaiknya dimonitor dengan pengukuran kadar HbA1C misalnya setiap 3-6 bulan
  • pemberian glimepiride jangka pendek mungkin cukup untuk kondisi hilangnya kontrol gula darah sementara pada pasien yang biasanya terkontrol baik dengan diet dan olahraga.
  • glimepiride harus ditelan tanpa dikunyah dengan jumlah cairan yang cukup (sekitar ½ gelas)

Peringatan & Perhatian

  • kombinasi yang tepat antara olahraga teratur, diet yang benar dan bila perlu disertai penurunan berat badan merupakan tindakan yang sama penting dengan terapi glimepiride untuk mencapai kontrol gula darah yang optimal.
  • pertanda klinis hiperglikemia antara lain peningkatan frekuensi berkemih, rasa haus terus-menerus, mulut dan kulit tampak kering
  • risiko hipoglikemia dapat meningkat pada terapi minggu awal sehingga dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat dalam periode ini
  • hipoglikemia biasanya hampir selalu dapat diatasi dengan baik dengan cara memberikan gula misalnya dengan gula batu atau makanan manis
  • pasien sebaiknya membawa minimal 20 gram glukosa untuk mengatasi kondisi hipoglikemia (minuman atau makanan yang mengandung pemanis artifisial seperti makanan atau minuman diet tidak efektif dalam mengatasi hipoglikemia).
  • kadar gula darah puasa dan gula darah urin harus diperiksa secara teratur saat terapi glimepiride, disarankan juga melakukan pemeriksaan dari glikosilasi hemoglobin
  • biasanya setiap 3 atau 6 bulan untuk memastikan telah terjadi kontrol glikemik jangka panjang
  • keamanan dan efektivitas pada kasus pediatri belum diketahui pasti
  • kewaspadaan dan reaksi obat dapat terganggu karena kondisi hipoglikemia atau hiperglikemia, khususnya pada awal atau setelah peningkatan dosis terapi, misalnya mempengaruhi kemampuan untuk mengoperasikan kendaraan atau mesin

Interaksi Obat

efek potensiasi hipoglikemiaGambar Hipoglikemia dapat terjadi jika glimepiride berinteraksi dengan : insulin, obat diabetes oral lainnya, ACE inhibitor, allopurinol, anabolik steroid & jenis sediaan hormonal pria, chloramphenicol, derivat coumarin, cyclophosphamide, disopyramide, fenfluramine, fenyramidol, fibrates, fluoxetine, guanethidine, ifosfamide, MAO inhibitor, miconazole, para-aminosalicylic acid, pentoxyfilline (dosis tinggi secara parenteral), phenylbutazone, azapropazone, oxyphenbutazone, probenecid, quinolones, salicylates, sulfinpyrazone, sulfonamides, tetracycline, tritoqualine, trofosfamide.
hiperglikemiaGambar Hiperglikemia : hiperglikemia & perlemahan efek penurunan kadar glukosa darah dapat terjadi bila glimepiride berinteraksi dengan acetazolamide, barbiturat, kortikosteroid, diazoxide, diuretik, adrenalin & obat simpatomimetik lainnya, glukagon, pencahar, asam nikotinat (dosis tinggi), estrogen, progesteron, phenothiazine, phenytoin, rifampicin, hormon tiroid.

Overdosis

  • overdosis glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemia berat dan kadang dapat mengancam jiwa dan mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit sebagai tindakan pencegahan
  • overdosis nyata dengan reaksi hebat merupakan kondisi medis yang bersifat darurat dan membutuhkan perawatan dan penanganan segera
  • hipoglikemia ringan biasanya dapat diatasi dengan pemberian karbohidrat oral dan mungkin membutuhkan penyesuaian dosis, pola makan atau aktivitas fisik
  • overdosis berat lainnya seperti koma diabetikum, kejang atau gangguan neurologis mungkin dapat ditangani dengan glucagon (injeksi intramuskuler atau subkutan) atau cairan infus glukosa terkonsentrasi (secara intravena).
  • jika kondisi mengancam jiwa terjadi maka detoksifikasi (misalnya dengan bilas lambung, charcoal yang diaktivasi) mungkin dibutuhkan
  • pemberian karbohidrat secara terus-menerus dan observasi dibutuhkan karena hipoglikemia dapat muncul kembali pasca pemulihan klinis

Referensi

  1. ?

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 30/03/22