Apendisitis
Edisi 1.4
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Dan belanjakanlah (harta benda kalian) di jalan Allah, dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-Baqarah [2] : 195)
Patofisiologi Apendisitis
- Obstruksi Lumen Apendiks Vermiformis
- Pertumbuhan Bakteri Di Dalam Apendiks Vermiformis
- peradangan pada apendiks vermiformis
- pembesaran apendiks vermiformis
Penjelasan
- Patofisiologi apendisitis dimulai dengan obstruksi pada lumen apendiks vermiformis dan ulserasi mukosa sebagai tanda patogenetik primer.[4][8]
- Obstruksi pada lumen apendiks vermiformis kemudian diikuti oleh pertumbuhan bakteri, peradangan, dan pembesaran apendiks vermiformis.[4] Peradangan progresif dan menetap pada apendiks veriformis.[13]
- Manifestasi klasik apendisitis dimulai dengan nyeri kolik periumbilikal atau epigastrik yang kemudian menjalar dan terlokalisasi pada abdomen fossa iliaka kanan, sebagai hasil dari inflamasi pada peritoneum parietal.[4]
- muntah dapat menjadi indikasi adanya obstruksi saluran pencernaan.[4]
- Appendicitis pelvis dapat menyebabkan iritasi pada rektum, yang mungkin menghasilkan gejala diare yang dapat disalahartikan sebagai gastroenteritis.[4]
- Inflamasi apendiks vermiformis yang berdekatan dengan kandung kemih atau ureter dapat menyebabkan gejala disuria, hematuria, dan piuria.[4]
- demam tinggi dapat menunjukkan adanya potensi perforasi apendiks atau kemungkinan diagnosis alternatif seperti infeksi virus atau infeksi saluran kemih.[4]
- Ketika terjadi retrosekal apendiks, potensial menyebabkan iritasi pada ureter yang mengakibatkan peningkatan darah dan protein dalam urinalisis.[1]
Obstruksi Lumen Apendiks Vermiformis
- Penyebab obstruksi pada lumen apendiks vermiformis bervariasi, termasuk feses (fekalit), benda asing yang tertelan ke dalam tubuh, infeksi parasit (seperti enterobius vermicularis, ascariasis), tumor, hiperplasia limfoid, inflammatory bowel disease, dan trauma abdomen.[2][4][5][6][7]
- Faktor-faktor seperti buang air besar yang tidak banyak, peningkatan waktu transit makanan di usus, dan peningkatan tekanan di dalam lumen usus dapat meningkatkan risiko terjadinya apendisitis.[1]
- Obstruksi pada lumen apendiks vermiformis dapat mengakibatkan inflamasi, iskemia lokal, perforasi, pembentukan abses apendiks, dan meningkatkan risiko peritonitis.[4]
- Obstruksi lumen apendiks vermiformis akan meningkatkan tekanan intraluminal dan intramural, yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah kecil serta stasis limfatik.[4]
- Akumulasi mukus dan distensi pada apendiks vermiformis secara progresif menyebabkan disfungsi limfatik dan vaskular, yang dapat menimbulkan iskemia, nekrosis, dan pembusukan (gangren) pada dinding apendiks vermiformis akibat tidak mendapatkan asupan makanan.[4][6]
- Pembusukan (gangren) apendiks vermiformis menyebabkan pembentukan nanah; jika tidak diatasi secara cepat, dapat menyebabkan perforasi apendiks vermiformis dengan penyebaran bakteri dari nanah ke dalam rongga perut, yang kemudian berujung pada peritonitis, yaitu infeksi meluas pada dinding rongga abdominal.[6]
- Inflamasi pada apendiks vermiformis mengakibatkan pembentukan massa apendiks vermiformis yang dikelilingi oleh omentum dan visera sekitarnya.[4]
- Prevalensi perforasi apendiks makroskopik diperkirakan sekitar 20-30%. Perforasi apendiks vermiformis dapat menyebabkan peritonitis generalisata atau pembentukan abses apendiks.[4]
Pertumbuhan Bakteri di dalam Apendiks Vermiformis
- Pada apendiks vermiformis yang mengalami obstruksi, terjadi pertumbuhan bakteri yang berlebihan, awalnya didominasi oleh bakteri aerob dan di kemudian hari terjadi campuran bakteri aerob dan bakteri anaerob.[4] Pada 60% aspirasi eksudat dari apendiks inflamasi terdapat bakteri anaerob, sedangkan hanya 25% bakteri anaerob terdeteksi dalam jaringan apendiks yang normal.[13]
- Bakteri yang sering terlibat meliputi Escherichia coli (80,39%), Staphylococcus (50,98%), Streptococcus (18,63%), Peptostreptococcus, Bacteroides, dan Pseudomonas.[4][6][13]
- Setelah terjadi peradangan dan nekrosis yang signifikan, terdapat risiko perforasi, pembentukan abses lokal, dan terkadang peritonitis pada apendiks vermiformis.[4]
Definisi |
Epidemiologi |
Jenis |
Penyebab |
Patofisiologi |
Diagnosis |
Penatalaksanaan |
Perawatan |
Referensi
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah
Sponsor
Update 27/06/24