Home Klinik Kedokteran

Prednison

Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Prednison adalah obat kortikosteroid sistemik yang memiliki efek terutama sebagai glukokortikoid dan anti inflamasi.
Sinonim :

Gambar Prednison

Prednison (pexouni.blogspot.com)



Penjelasan

Prednison adalah obat kortikosteroid sistemik yang lebih efektif daripada hidrokortison.
Prednison memiliki efek terutama sebagai glukokortikoid dan anti inflamasi selain itu penggunaannya efektif dan luas pada insufisiensi korteks renal, antialergi dan antipruritus.

Komposisi

Sediaan Prednison


  • tablet
    o 5 mg
  • kaplet
    o 5 mg

Indikasi

  • penyakit endokrin umumnya sebagai terapi substitusi pada :
    o insufisiensi adrenal akut
    o insufisiensi adrenal kronik
    o hiperplasia adrenal kongenital
    o insufisiensi adrenal sekunder
  • penyakit non endokrin

Penyakit Non Endokrin


Farmakologi

  • golongan glukokortikoid yang mempunyai aktivitas retensi natrium
  • mekanisme kerja prednison mempengaruhi sintesis protein dimana kortikosteroid bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma dan membentuk kompleks reseptor steroid.

Posologi

  • dewasa 1-4 tablet (5-20 mg) sehari.
  • dosis diturunkan secara bertahap sampai dosis terendah efektif.

Efek Samping

Kontraindikasi

Peringatan & Perhatian

  • hindari penghentian secara tiba-tiba pada pemakaian lebih dari 2 minggu
  • hati-hati pemakaian pada anak-anak yang masih dalam pertumbuhan
  • tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui
  • pemakaian kortikosteroid jangka panjang mungkin menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf mata dan dapat meningkatkan infeksi okuler sekunder karena fungi dan virus
  • insufisiensi adrenokortikol sekunder karena pemakaian obat ini mungkin dapat dikurangi dengan menurunkan dosis secara bertahap
  • hati-hati penggunaan kortikosteroid pada penderita diabetes melitus karena dapat meningkatkan glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas terhadap insulin.
  • pemakaian kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan sirosin dapat meningkatkan efek kortikosteroid
  • hati-hati penggunaan pada penderita gagal jantung, penyakit infeksi, gagal ginjal kronis dan usia lanjut

Interaksi Obat

  • pemakaian asetosal bersama dengan kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita colitis ulseratif non spesifik
  • rifampicin, phenytoin, phenobarbital dapat mempercepat metabolisme kortikosteroid
  • pemberian vaksin bersama kortikosteroid dapat menyebabkan vaksin tidak bekerja

Overdosis

Referensi

  1. Anonim. 2002. Buku Saku Obat Generik. Fakultas Kedokteran Unhas Makassar. Hal. 112.
  2. Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 11/11/22