Defekasi : Definisi, Fisiologi, Patofisiologi, Farmakologi & Kesehatan

Penjelasan

BAB berdarah : pencegahan dengan tidak menunda BAB bila sudah terasa dan hindari mengejan terlalu keras saat BAB.
BAB encer
konstipasi

diare akut : manifestasi klinis berupa BAB encer seperti air cucian beras, meninggalkan dubur secara deras dan banyak pada diare akut karena infeksi bakteri enterotoksigenik; BAB encer bercampur lendir & darah pada diare akut karena infeksi bakteri enteroinvasif.

diare : takaran oralit (cairan rehidrasi oral) bergantung pada ukuran dan berat badan anak tetapi rekomendasi umum adalah berikan 1 sachet larutan oralit setiap kali buang air besar encer; cegah diare dengan berak di jamban.
diare dehidrasi berat : dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi, ini biasanya terjadi hanya bila anak terus-menerus BAB cair selama dilakukan rehidrasi.
diare kronik
diare tanpa dehidrasi : setiap buang air besar cair, dapat diberikan cairan oralit (cairan rehidrasi oral) 5-10 ml.

apendisitis : buang air besar yang tidak banyak dapat meningkatkan risiko terjadinya apendisitis.
apendisitis akut : defekasi yang teratur dapat mencegah apendisitis akut.
kesadaran menurun : tidak bisa mengontrol buang air besar sebagai salah satu gejalanya.
sifilis : kerusakan sistem saraf & menimbulkan gejala seperti pikun, gangguan jiwa, tidak dapat mengendalikan BAB atau buang air kecil & gangguan saat berjalan.

serat melancarkan buang air besar
cuci tangan setiap selesai buang air besar
vagina : pastikan arah pembersihan vagina dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah kotoran atau virus yang berasal dari saluran pembuangan tidak sampai ke area vagina.