Diare dehidrasi berat adalah diare dehidrasi derajat berat dengan manifestasi klinis berupa penurunan kesadaran, malas minum, mata cekung, pernapasan Kussmaul dan turgor kulit sangat lambat.
Sinonim :
Jika anak hanya menderita salah satu dari manifestasi klinis diare dehidrasi ringan sedang dan disertai salah satu manifestasi klinis diare dehidrasi berat (misalnya : gelisah/rewel dan malas minum) maka anak hanya menderita dehidrasi ringan sedang.
terapi rehidrasi : berikan cairan rehidrasi melalui infus (rehidrasi intravena) secara cepat dengan pengawasan yang ketat dan dilanjutkan dengan rehidrasi oral segera setelah anak membaik.
diet susu formula bebas laktosa : hanya untuk bayi yang mengalami diare dehidrasi berat, secara klinis memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diare bertambah berat saat diberikan susu; dapat diberikan selama 1 minggu.
Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa minum.
Beri 100 ml/kg larutan yang dipilih dan dibagi sesuai tabel dibawah.
larutan garam normal (NaCl 0.9%) : dapat digunakan.
larutan glukosa 5% tunggal : tidak efektif dan jangan digunakan.
Tabel Jumlah Cairan Rehidrasi
Umur
Pertama, berikan 30 ml/kg dalam
Selanjutnya, berikan 70 ml/kg dalam
<12 bulan
1 jam
5 jam
>12 bulan
30 menit
2,5 jam
Pemantauan
nilai kembali anak setiap 15 – 30 menit hingga denyut nadi radial anak teraba.
jika hidrasi tidak mengalami perbaikan, beri tetesan infus lebih cepat.
selanjutnya, nilai kembali anak dengan memeriksa turgor kulit, tingkat kesadaran dan kemampuan anak untuk minum, sedikitnya setiap jam, untuk memastikan bahwa telah terjadi perbaikan hidrasi.
mata cekung akan membaik lebih lambat dibanding tanda-tanda lainnya dan tidak begitu bermanfaat dalam pemantauan.
Jika jumlah cairan intravena seluruhnya telah diberikan maka nilai kembali status hidrasi anak
jika tanda dehidrasi masih ada, ulangi pemberian cairan intravena seperti yang telah diuraikan sebelumnya; dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi; hal ini biasanya terjadi hanya bila anak terus-menerus BAB cair selama dilakukan rehidrasi.
jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit selama 3-4 jam. Jika anak bisa menyusu dengan baik, semangati ibu untuk lebih sering memberikan ASI pada anaknya.
jika tidak terdapat tanda dehidrasi, anjurkan ibu untuk menyusui anaknya lebih sering. Lakukan observasi pada anak setidaknya 6 jam sebelum pulang dari rumah sakit, untuk memastikan bahwa ibu dapat meneruskan penanganan hidrasi anak dengan memberi larutan oralit.
Semua anak harus mulai minum larutan oralit (sekitar 5 ml/kgBB/jam) ketika anak bisa minum tanpa kesulitan (biasanya dalam waktu 3–4 jam untuk bayi, atau 1–2 jam pada anak lebih besar) untuk memberikan basa dan kalium yang mungkin tidak cukup disediakan melalui cairan infus.
Ketika dehidrasi berat berhasil diatasi, beri tablet zinc.
Komplikasi
syok : klinis kesadaran menurun, nadi tidak teraba, tekanan darah rendah atau tidak terukur, akral dingin; tatalaksana ringer laktat intravena 20 cc/kgBB secepatnya.
Redaksi Halodoc. 2018. 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare. www.halodoc.com. Akses 21 Desember 2019.
Hospital Care for Children. Diare dengan Dehidrasi Berat. www.ichrc.org. Akses 21 Desember 2019.
Prof. dr. Badriul Hegar Syarif, Ph.D., Sp.A(K). 2014. Bagaimana Menangani Diare Pada Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI. www.idai.or.id. Akses 21 Desember 2019.
Catatan Dokter Muda. 2019. Diare Pada Anak. wikibooks.org. Akses 21 Desember 2019.