Home Klinik Islam

al-Hadîts

Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

al-Hadîts adalah sumber ajaran islam sebagai wahyu Allah SWT yang difirmankan secara maknawi kepada Nabi Muhammad SAW. berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan dari Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan secara mutawatir maupun ahad.
Sinonim : as-sunnah, hadîts, hadîts nabawi, sunnah

Gambar al-Hadîts

al-Hadîts (arrahmah.id)



Penjelasan

al-Hadîts ( الحديث ) adalah sumber ajaran islam ( الْإِسْلامُ ) kedua setelah al-Qur'an yang dijadikan landasan syariah islam dan sumber hukum Islam.
al-Hadîts difirmankan secara maknawi kepada Nabi Muhammad SAW. tetapi teks (lafazh)nya dari Nabi Muhammad SAW. sedangkan al-Qur'an baik teks maupun maknanya berasal dari Allah SWT.
al-Hadîts diriwayatkan secara mutawatir (hadîts mutawatir) maupun ahad (hadîts ahad) sedangkan al-Qur'an hanya diriwayatkan secara mutawatir.

Etimologi

  • hadîts menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat; hadîts juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain.
  • hadîts secara harfiah berarti "berbicara", "perkataan" atau "percakapan"; dalam terminologi Islam istilah hadîts berarti melaporkan, mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad SAW.
  • menurut istilah ulama ahli hadîts, hadîts yaitu apa yang datang dan diriwayatkan dari Nabi baik perkataan, perbuatan, ( تقرير ) ketetapannya, sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bahasa Arab: بعثة‎) dan terkadang juga sebelumnya, sehingga arti hadîts di sini semakna dengan sunnah.
  • kata hadîts yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan Sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum; kata hadîts itu sendiri adalah bukan kata infinitif maka kata tersebut adalah kata benda.

Struktur

Fungsi

  • ta’kid dan taqrir : menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang tersebut dalam al-Qur'an.
  • menjelaskan apa yang dimaksud dalam al-Qur’an.
  • menetapkan suatu hukum dalam hadits yang secara jelas tidak terdapat dalam al-Qur’an.

Contoh

Musaddad mengabari bahwa Yahya menyampaikan sebagaimana diberitakan oleh Syu'bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah SAW. bahwa dia bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri" (HR al-Bukhari).
  • sanad hadîts : al-Bukhari → Musaddad → Yahya → Syu'bah → Qatadah → Anas → Nabi Muhammad SAW.
  • rawi hadîts : Musaddad → Yahya → Syu'bah → Qatadah → Anas
  • mudawwin : al-Bukhari
  • matan hadîts : "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri"

Klasifikasi

Berdasarkan Jumlah Penutur


Berdasarkan Tingkat Keaslian


Berdasarkan Ujung Sanad


Berdasarkan Keutuhan Sanad


Jenis Lain


Sejarah

Sejarah Hadîts


  • masa pembentukan
  • masa penggalian
  • masa penghimpunan
  • masa pendiwanan dan penyusunan

Masa Pembentukan Hadîts


  • masa pembentukan hadîts tiada lain pada masa kerasulan Nabi Muhammad itu sendiri selama ± 23 tahun, dimulai sejak Muhammad SAW. diangkat sebagai nabi dan rasul hingga wafatnya (610-632 M).
  • hadîts belum ditulis pada masa ini dan hanya berada didalam benak atau hafalan para sahabat; perode ini disebut al-wahyu wa at-takwin.
  • Nabi Muhammad SAW. sempat melarang penulisan hadîts pada masa ini agar tidak tercampur dengan periwayatan al-Qur'an; setelah beberapa waktu, Nabi Muhammad SAW. membolehkan penulisan hadîts dari beberapa sahabat yang mulia seperti Abdullah bin Mas'ud, Abu Bakar, Umar, Abu Hurairah, Zaid bin Tsabit, dll.

Masa Penggalian Hadîts


  • masa ini adalah masa pada sahabat besar dan tabi'in, dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW. pada tahun 11 H atau 632 M.
  • hadîts belum ditulis pada masa ini kecuali yang dilakukan oleh beberapa sahabat seperti Abu Hurairah, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Abdullah bin Mas'ud, dll.
  • seiring dengan perkembangan dakwah, mulailah bermunculan persoalan baru umat Islam yang mendorong para sahabat saling bertukar hadîts dan menggali dari sumber-sumber utamanya.

Masa Penghimpunan Hadîts


  • masa ini ditandai dengan sikap para sahabat dan tabi'in yang mulai menolak menerima hadîts baru, seiring terjadinya tragedi perebutan kedudukan kekhalifahan yang bergeser ke bidang syariat dan aqidah dengan munculnya hadîts palsu.
  • para sahabat dan tabi'in ini sangat mengenal betul pihak-pihak yang melibatkan diri dan yang terlibat dalam permusuhan tersebut sehingga jika ada hadîts baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya diteliti secermat-cermatnya siapa-siapa yang menjadi sumber dan pembawa hadîts itu.
  • maka pada masa pemerintahan Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz sekaligus sebagai salah seorang tabi'in memerintahkan penghimpunan hadîts.
  • masa ini terjadi pada abad 2 H dan hadîts yang terhimpun belum dipisahkan mana yang merupakan hadîts marfu’, hadîts mauquf dan hadîts maqthu’.

Masa Pendiwanan dan Penyusunan Hadîts


  • abad 3 H merupakan masa pendiwanan (pembukuan) dan penyusunan hadîts.
  • guna menghindari salah pengertian bagi umat Islam dalam memahami hadîts sebagai perilaku Nabi Muhammad SAW., maka para ulama mulai mengelompokkan hadîts dan memisahkan kumpulan hadîts yang termasuk hadîts marfu’, hadîts mauquf dan hadîts maqthu’.
  • usaha pembukuan hadîts pada masa ini selain telah dikelompokkan (sebagaimana dimaksud diatas) juga dilakukan penelitian sanad hadîts dan para rawi hadîts sebagai pembawa beritanya dan wujud tash-hih (koreksi/verifikasi) atas hadîts yang ada maupun yang dihafal.
  • usaha pembukuan hadîts terus dilanjutkan pada abad 4 H hingga dinyatakan bahwa pada masa ini telah selesai melakukan pembinaan maghligai hadîts.
  • abad 5 hijriyah dan seterusnya adalah masa memperbaiki susunan kitab hadîts seperti menghimpun yang terserakan atau menghimpun untuk memudahkan mempelajarinya dengan sumber utamanya kitab-kitab hadîts abad ke-4 Hijriyah.

Buku

  • kitab muttafaq 'alaih = disepakati atasnya (hadîts Bukhari dan Muslim) : hadîts yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama
  • kutub as-sab'ah : tujuh mudawwin yaitu Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i dan Imam Ibnu Majah
  • kutub as-sittah : enam mudawwin yakni mereka yang tersebut di atas selain Ahmad bin Hambal (Imam Ibnu Majah)
  • kutub al-khamsah : lima mudawwin yaitu mereka yang tersebut di atas selain Imam Bukhari dan Imam Muslim
  • kutub al-arba'ah : empat mudawwin yaitu mereka yang tersebut di atas selain Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim
  • kutub ats-tsalatsah : tiga mudawwin yaitu mereka yang tersebut di atas selain Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah

Abad ke-2 H


  • Al Muwaththa oleh Malik bin Anas
  • Al Musnad oleh Ahmad bin Hambal (tahun 150 - 204 H / 767 - 820 M)
  • Mukhtaliful Hadis oleh As Syafi'i
  • Al Jami' oleh Abdurrazzaq Ash-Shan'ani
  • Mushannaf Syu'bah oleh Syu'bah bin Hajjaj (tahun 82 - 160 H / 701 - 776 M)
  • Mushannaf Sufyan oleh Sufyan bin Uyainah (tahun 107 - 190 H / 725 - 814 M)
  • Mushannaf Al Laist oleh Al-Laist bin Sa'ad (tahun 94 - 175 / 713 - 792 M)
  • As Sunan oleh Al-Auza'i (tahun 88 - 157 / 707 - 773 M)
  • As Sunan oleh Al-Humaidi (wafat tahun 219 H / 834 M)

Abad ke-3 H


  • Al Jami'ush Shahih Bukhari (Shahih Bukhari) oleh Bukhari (194-256 H / 810-870 M)
  • Al Jami'ush Shahih Muslim (Shahih Muslim) oleh Muslim (204-261 H / 820-875 M)
  • As Sunan Ibnu Majah oleh Ibnu Majah (207-273 H / 824-887 M)
  • As Sunan Abu Dawud oleh Abu Dawud (202-275 H / 817-889 M)
  • As Sunan At Tirmidzi oleh At Tirmidzi (209-279 H / 825-892 M)
  • As Sunan Nasai oleh An Nasai (225-303 H / 839-915 M)
  • As Sunan Darimi oleh Darimi (181-255 H / 797-869 M)

Abad ke-4 H


  • Al Mu'jamul Kabir oleh Ath-Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
  • Al Mu'jamul Ausath oleh Ath Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
  • Al Mu'jamush Shaghir oleh Ath Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
  • Al Mustadrak oleh Al-Hakim (321-405 H / 933-1014 M)
  • Ash Shahih oleh Ibnu Khuzaimah (233-311 H / 838-924 M)
  • At Taqasim wal Anwa' oleh Abu Awwanah (wafat 316 H / 928 M)
  • As Shahih oleh Abu Hatim bin Hibban (wafat 354 H/ 965 M)
  • Al Muntaqa oleh Ibnu Sakan (wafat 353 H / 964 M)
  • As Sunan oleh Ad-Daruquthni (306-385 H / 919-995 M)
  • Al Mushannaf oleh Ath-Thahawi (239-321 H / 853-933 M)
  • Al Musnad oleh Ibnu Nashar Ar Razi (wafat 301 H / 913 M)

Abad ke-5 H dan seterusnya


  • hasil penghimpunan :
    o Jami'ul Ushul oleh Ibnu Atsir Al Jazari (556-630 H / 1160-1233 M)
    o Tashiful Wushul oleh Al-Fairuz Abadi (? - ? H / ? - 1084 M)
    o Jami'ul Masanid oleh Ibnu Katsir (706-774 H / 1302-1373 M)
    o Jami'ush Shaghir oleh As Sayuthi (849-911 H / 1445-1505 M)
  • hasil pembidangan :
    o Sunan oleh Ad Daruquthni (306-385 H / 919-995 M)
    o As Sunannul Kubra oleh Al-Baihaqi (384-458 H / 994-1066 M)
    o Al Imam oleh Ibnul Daqiqil 'Id (625-702 H / 1228-1302 M)
    o Muntaqal Akhbar oleh Majduddin Al-Harrani (? - 652 H / ? - 1254 M)
    o Bulughul Maram oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773-852 H / 1371-1448 M)
    o 'Umdatul Ahkam oleh 'Abdul Ghani Al-Maqdisi (541-600 H / 1146-1203 M)
    o Al Muharrar oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi (675-744 H / 1276-1343 M)
    o At Targhib wat Tarhib oleh Al Mundziri (581-656 H / 1185-1258 M)
    o Riyadhus Shalihin oleh Imam Nawawi (631-676 H / 1233-1277 M)
  • syarh (semacam tafsir untuk hadis) :
    o Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Asqalani (773-852 H / 1371-1448 M)
    o Minhajul Muhadditsin oleh Imam An-Nawawi (631-676 H / 1233-1277 M)
    o Al Mu'allim oleh Al Maziri (wafat 536 H / 1142 M)
    o Nailul Authar oleh Asy-Syaukani (wafat 1250 H / 1834 M)
    o Subulussalam oleh Ash-Shan'ani (wafat 1099 H / 1687 M)
  • mukhtashar (ringkasan) :
    o Tajridush Shahih oleh Al Husain bin Mubarrak (546-631 H / 1152-1233 M)
    o Mukhtashar oleh Al Mundziri (581-656 H / 1185-1258 M)
  • lain-lain :
    o Al Kalimuth Thayyib oleh Ibnu Taimiyah (661-728 H / 1263-1328 M)
    o Al Mustadrak oleh Al Hakim (321-405 H / 933-1014 M)

Referensi

  1. Wikipedia. 2021. Hadis. wikipedia.org. Akses 7 Februari 2021.
  2. Jamaril, S.Ag. 2017. Pengertian, Kedudukan Dan Fungsi Hadits. Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat. sumbar.kemenag.go.id. Akses 19 Maret 2021.

ARTIKEL TERBARU



ARTIKEL FAVORIT



SPONSOR



A | H | I | K | M | N | P | Q | R | S | T | Y

Update 9/04/22