Hadîts mu’allaq tidak memiliki urutan
sanad hadîts karena terputus pada
penutur hadîts 5 hingga penutur 1 (para shahabi); contoh "seorang pencatat hadis mengatakan, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah mengatakan ..." tanpa ia menjelaskan sanad antara dirinya hingga Rasulullah.