Vulnus Excoriatum
Edisi 0.8
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Sesungguhnya Allah Ta'ala akan menguji hamba-Nya dengan penyakit hingga penyakitnya itu akan menghapus segala dosa darinya. (HR. al-Hakim)
Patofisiologi Vulnus Excoriatum
- goresan dan serutan dari benda tajam (trauma tajam) dapat menyebabkan vulnus excoriatum, yaitu luka lecet gores dan luka lecet serut. Vulnus excoriatum dimulai sebagai iritasi kecil pada kulit yang berkembang menjadi goresan, yang kemudian dapat membesar dan menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam.[5]
- vulnus excoriatum pada dermatitis (dermatitis kontak atau dermatitis atopik) karena gatal dan menggaruk secara berlebihan.
- vulnus excoriatum pada infeksi kulit (infeksi jamur atau infeksi bakteri) karena penggarukan atau pemecahan kulit.
- vulnus excoriatum pada penyakit kulit (eksim atau psoriasis) karena kulit yang lebih rentan terhadap luka atau robekan.
- vulnus excoriatum pada neuropati perifer, atau diabetes karena gangguan persepsi sensorik atau pengurangan kepekaan kulit.
- Perdarahan ringan terjadi ketika luka mencapai dermis (abrasi kulit derajat dua), sementara tidak ada perdarahan ketika hanya melibatkan epidermis (abrasi kulit derajat satu).[8]
- pemulihan untuk luka lecet biasanya dapat terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
- Setelah beberapa hari atau minggu, luka lecet akan mengalami pembentukan keropeng yang bertindak sebagai perisai pelindung terhadap kotoran dan kuman saat proses regenerasi kulit baru berlangsung.[5]
Definisi |
Penyebab |
Jenis |
Patofisiologi |
Gejala |
Diagnosis |
Penatalaksanaan |
Perawatan |
Komplikasi |
Prognosis |
Diagnosis Banding |
Pencegahan |
Referensi
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah
Sponsor
Update 21/06/24