Vulnus Excoriatum
Edisi 0.8
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu bencana berupa penyakit dan yang lainnya melainkan dengan Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. (HR al-Bukhari)
Diagnosis Vulnus Excoriatum
- anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Evaluasi penyakit kulit
- Tes tambahan (jika perlu)
- antemortem abrasi (luka yang terjadi sebelum abrasi)
- warna kemerahan dan kecoklatan
- batas tidak tegas karena reaksi lokal
- postmortem abrasi (luka yang terjadi setelah abrasi)
- warna kekuningan
- area bening
- batas tajam dan tegas
- tidak ada reaksi vital lokal
Penjelasan
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa luka secara langsung untuk menilai karakteristiknya, termasuk ukuran, bentuk, kedalaman, dan tanda-tanda peradangan atau infeksi.
- Evaluasi penyakit kulit: Jika ada dugaan adanya penyakit kulit seperti dermatitis, eksim, psoriasis, atau infeksi kulit, dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan adanya kondisi yang mendasari.
- Tes tambahan (jika perlu): Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan seperti biopsi kulit atau kultur bakteri atau jamur dari luka untuk mengkonfirmasi diagnosis atau mengidentifikasi penyebab infeksi.
Anamnesis
- dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat trauma, infeksi kulit, atau penyakit kulit tertentu yang mungkin terkait dengan luka.
- Dokter melakukan anamnesis terkait kejadian luka, termasuk informasi tentang waktu, penyebab, dan mekanisme terjadinya luka.[8]
- Dokter juga dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus (DT, Td, imunisasi TT, Tdap) pasien.[8]
- Sebagai bagian dari evaluasi trauma, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan luka pada bagian tubuh lainnya, terutama jika luka disebabkan oleh jatuh.[8]
- Beberapa kondisi spesifik dapat meningkatkan kecurigaan dokter terhadap kemungkinan kekerasan, seperti lokasi luka di area yang tertutup pakaian atau di dekat kelamin.[8]
- Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap lokasi, bentuk, warna, ukuran luka, dan deteksi benda asing pada luka.[8]
Definisi |
Penyebab |
Jenis |
Patofisiologi |
Gejala |
Diagnosis |
Penatalaksanaan |
Perawatan |
Komplikasi |
Prognosis |
Diagnosis Banding |
Pencegahan |
Referensi
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah
Sponsor
Update 21/06/24