Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen penyebab difteri yang dapat membentuk pseudomembran dan mengeluarkan eksotoksin serta paling sering menyerang saluran pernapasan atas.
Corynebacterium Diphtheriae
Download : corynebacterium diphtheriae PDF
Sinonim : basillus Klebs-Loffler
Penjelasan
sifat pseudomembran corynebacterium diphtheriae adalah sukar diangkat, mudah berdarah dan berwarna putih kelabu
corynebacterium diphtheriae jarang menyerang kulit dan mata
bentuk batang (basil) : panjang 1-8 µm, lebar 0,3-0,8 µm
tumbuh pada suhu 35-370C selama 24 jam
membentuk pseudomembran difteri : tanda difteri berupa membran khas berwarna putih kelabu yang melekat dan menutupi tonsil dan dinding faring
melepaskan eksotoksin corynebacterium diphtheriae : eksotoksin dari corynebacterium diphtheriae yang sangat ganas karena dapat meracuni dan merusak berbagai jaringan termasuk jantung, ginjal dan jaringan saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian
satu dari hampir 100 spesies corynebacterium
Corynebacterium diphtheriae peka pada sebagian besar antibiotik, seperti :
dr. Harun Riyanto. Pencegahan Infeksi Saluran Nafas. Majalah Gemari, Edisi 143/Tahun XIII/Desember 2012.
Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K). Tata Laksana Serta Persiapan Untuk Penanggulangan Difteri. SMF Ilmu Kesehatan Anak. RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. 2017.
Referensi online :
Informasi Kesehatan. Difteri Tonsil. 2014. ingininfosehat.blogspot.co.id. Akses 4 Januari 2018.
Wikipedia. Corynebacterium diphtheriae. id.m.wikipedia.org. Akses 5 Januari 2018.