Onikomikosis adalah penyakit jamur kulit pada lempeng kuku karena dermatofita (T. rubrum, T. mentagrophytes dan epidermophyton) dan non dermatofita (candida sp., aspergillus sp. dan fusarium sp.).
penyebab pasti melalui pemeriksaan KOH 20-30% dan kultur untuk pemilihan obat dan menyingkirkan diagnosis banding
Topikal :
bifonazol-urea salep, amorolfin 5% cat kuku dan sikropiroksolamin cat kuku
obat topikal dalam bentuk krim dan solusio sulit penetrasi ke dalam kuku sehingga tidak efektif untuk pengobatan onikomikosis
Sistemik :
flukonazol 100 mg setiap hari atau 150 mg setiap minggu, itrakonazol 200 mg setiap hari selama 3-4 bulan atau 400 mg setiap hari selama seminggu tiap bulan untuk 3-4 bulan, terbinafin 250 mg setiap hari selama 3 bulan
griseofulvin bukan obat pilihan untuk tinea unguium karena memerlukan waktu lama sehingga efek samping lebih besar dan kurang efektif
Pembedahan :
bila kelainan hanya pada 1-2 kuku, ada kontraindikasi terhadap pengobatan sistemik atau resisten terhadap obat
Pengikiran kuku yang rusak disertai pemberian obat topikal misalnya krim/solusio golongan imidazol dan cat kuku siklopiroksolamin dapat merupakan alternatif bagi pasien yang tidak dapat menggunakan obat sistemik tetapi cara ini membutuhkan waktu lama dan efektivitasnya rendah.
pada stadium lanjut dapat merusak seluruh kuku hingga mengakibatkan gambaran distrofik total
satu dari lima kasus tidak memberi respon yang baik terhadap pengobatan optimal
pada tipe kuku tertentu misalnya pertumbuhan kuku yang lambat dan tebal juga merupakan penyulit selain faktor predisposisi utama yaitu keadaan imunokompromais.
dr. Emmy S. Sjamsoe Daili, SpKK(K), dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK(K), dr. I Made Wisnu, SpKK(K). Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia : Sebuah Panduan Bergambar. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005. Hal.
Prof. dr. Muhammad Dali Amiruddin, SpKK., DR. dr. Farida S. Ilyas, SpKK., dr. Syafruddin Amin, SpKK. & dr. Dianawaty Amiruddin, SpKK. Buku Ajar Penyakit Kulit Di Daerah Tropis. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar. Hal.