Neutrofil adalah sel darah putih granulosit sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses radang kecil lainnya serta memperkuat reaksi hipersensitivitas tipe I.
Sinonim :
Neutrofil berbeda dengan monosit dan makrofag dimana keduanya berjumlah lebih sedikit dan lebih lambat bermigrasi ke eksudat dalam beberapa jam.
Ciri-Ciri
nukleus : inti sel neutrofil berlobus dan tidak teratur (polimorf) sehingga disebut neutrofil polimorfonuklear (PMN).
sumsum tulang : tempat pembuatan netrofil matang yang siap dikeluarkan ke dalam aliran darah jika ada sinyal, jumlahnya ±100 kali lebih banyak (daripada dalam darah), memerlukan waktu pematangan selama 2 minggu.
sirkulasi darah : neutrofil matang dalam aliran darah berasal dari neutrofil matang dalam sumsum tulang, berjumlah ±5.000/mm3 dalam darah dan waktu paruhnya ±6 jam.
jaringan : neutrofil matang dalam jaringan berasal dari neutrofil matang dalam aliran darah.
neutrofil matang : dalam aliran darah dan jaringan tidak mampu lagi melakukan pembelahan sel dan tidak mampu lagi menambah sintesis berbagai enzim pencernaan intrasel (berbeda dengan monosit).
kemotaktik : sitokin berperan pada faktor kemotaktik neutrofil
kematian neutrofil : neutrofil berumur lebih pendek (berbeda dengan makrofag); neutrofil PMN yang aktif, mati & hancur dapat ditemukan dalam nanah (eksudat supuratif) dan eksudat purulen.
Komposisi
granula : granula sangat banyak dalam sitoplasma neutrofil sebenarnya merupakan paket-paket enzim yang terikat membran yaitu lisosom, yang dihasilkan selama pematangan sel dalam sumsum tulang.
Jenis
neutrofil polimorfonuklear
Fungsi
fagositosis : neutrofil PMN mampu bergerak aktif dan mampu menelan berbagai zat; neutrofil dibantu opsonin yang melapisi objek untuk dicerna dan lebih mudah dimasukkan ke dalam vakuola fagosom kemudian dimatikan (jika partikel hidup) lalu dicerna.
partikel hidup dimatikan melalui perubahan pH dalam sel setelah fagositosis dan melepaskan zat-zat antibakteri.
pencernaan partikel umumnya diselesaikan dalam vakuola dengan penyatuan lisosom dan fagosom (fagolisosom) lalu berbagai enzim pencernaan diaktifkan didalam fagolisosom (pencernaan enzimatik).
eksudat purulen : terjadi agregasi neutrofil tanpa mengalami nekrosis liquefaktif
eksudat supuratif (supurasi) : terjadi agregasi neutrofil lalu mengalami nekrosis liquefaktif; neutrofil yang telah mati akan membebaskan enzim hidrolisis sehingga akan mencerna dan mencairkan jaringan dasar