Home Klinik Islam

QS. Ali Imrân (3) : 85

Edisi 0.4
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

QS. Ali Imrân (3) : 85 adalah ayat ke-85 dari QS. Ali Imrân tentang celaan Allah SWT bagi orang yang menganut agama atau ideologi (ad-dîn) selain Islam baik akidah dan syariah.



Penjelasan

  1. Celaan Allah SWT bagi orang yang menganut agama atau ideologi (ad-diyn) selain islam yaitu tidak diridhoi di dunia dan tidak diterima di akhirat.
  2. Termasuk orang-orang yang berpaling dari akidah Islam dan menyimpang dari syari'ah Islam.

Ayat

وَ مَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ دِيناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهَُ وَ هُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
dan barangsiapa mencari agama (dan ideologi) selain Islam maka pasti tidak akan diterima darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi
وَ = dan مَنْ = barangsiapa يَبْتَغِ = mencari غَيْرَ = selain الْإِسْلامِ = Islam دِيناً = agama (dan ideologi) فَلَنْ = maka pasti tidak akan يُقْبَلَ = diterima مِنْهَُ = darinya وَ = dan هُوَ = dia فِي = di الآخِرَةِ = akhirat مِنَ = termasuk الْخَاسِرِينَ = orang-orang yang merugi

Tafsir

Tafsir Jalalain


  • (dan barangsiapa mencari agama selain Islam maka pasti tidak akan diterima darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi) karena tempat tinggalnya ada neraka dimana dia akan menetap di sana untuk selama-lamanya

Tafsir Ibnu Katsir


وَ مَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ دِيناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهَُ َ
  • yakni barang siapa yang menempuh suatu jalan selain jalan yang telah disyariatkan oleh Allah maka jalan itu tidak akan diterima darinya
وَ هُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
  • perihalnya sama dengan apa yang telah dikatakan oleh Nabi Saw. dalam sebuah hadis sahih, yaitu: «مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ» Barang siapa yang melakukan suatu amal, sedangkan amal itu bukan termasuk urusan kami, maka amal itu ditolak.
  • قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ، حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ رَاشِدٍ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ، حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ، إِذْ ذَاكَ وَنَحْنُ بِالْمَدِينَةِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "تَجِيءُ الأعْمَالُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَتَجِيءُ الصَّلاةُ فَتَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَا الصَّلاةُ. فَيَقُولُ: إِنَّكِ عَلَى خَيْرٍ. فَتَجِيءُ الصَّدَقَةُ فَتَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَا الصَّدَقَةُ. فَيَقُولُ: إِنَّكِ عَلَى خَيْرٍ. ثُمَّ يَجِيءُ الصِّيَامُ فَيَقُولُ: أَيْ يَا رَبِّ، أَنَا الصِّيَامُ. فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ. ثُمَّ تَجِيءُ الأعْمَالُ، كُل ذَلِكَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، ثُمَّ يَجِيءُ الإسْلامُ فَيَقُولُ: يَا رَب، أَنْتَ السَّلامُ وَأَنَا الإسْلامُ. فَيَقُولُ اللَّهُ [تَعَالَى] : إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، بِكَ الْيَوْمَ آخُذُ وَبِكَ أُعْطِي، قَالَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ: {وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَ} Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Rasyid, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah yang saat itu kami berada di Madinah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak di hari kiamat amal perbuatan datang. Maka datanglah salat, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, akulah salat." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu dalam kebaikan." Sedekah datang, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, akulah sedekah." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu dalam keadaan baik." Kemudian datanglah puasa, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, akulah puasa." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu dalam keadaan baik." Kemudian datanglah amal-amal yang lain, semuanya dijawab oleh Allah Swt., "Sesungguhnya kamu dalam keadaan baik." Lalu datanglah islam dan berkata, "Wahai Tuhanku, Engkau adalah sumber keselamatan, dan akulah Islam." Maka Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu dalam keadaan baik; atas dasar kamulah Aku mengambil, dan atas dasar kamulah Aku memberi." Lalu Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran: 85) Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Abu Abdur Rahman (yaitu Abdullah ibnu Imam Ahmad) mengatakan bahwa Abbad ibnu Rasyid adalah orang yang siqah, tetapi Al-Hasan belum pernah mendengar dari Abu Hurairah.

Referensi

  1. Hafidz Abdurrahman. Diskursus Islam Politik & Spiritual. al-Azhar Press. 2012. Hal. 1-305.
  2. Mozaik Islam. Aplikasi Al-Quran Terjemahan Bahasa Indonesia (Per Kata). mozaikislam.org
  3. TafsirQ. Surat Ali 'Imran Ayat 85. tafsirq.com. Akses 10 Maret 2018.
  4. IbnuKatsirOnline. Tafsir Surat Ali 'Imran, Ayat 83-85. www.ibnukatsironline.com. Akses 10 Maret 2018.

ARTIKEL TERBARU



ARTIKEL FAVORIT



SPONSOR



A | H | I | K | M | N | P | Q | R | S | T | Y

Update 9/04/22