Neoplasma In Situ
Edisi 0.0
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ibnu Majah)
Diagnosis Neoplasma In Situ
- Pemeriksaan Fisik: Tenaga medis dapat melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan daerah yang dicurigai mengalami pertumbuhan sel abnormal. Ini melibatkan memeriksa area yang terkena, seperti kulit, jaringan payudara, serviks, atau organ lainnya.
- Pemeriksaan Sitologi: Pengambilan sampel sel untuk diperiksa di bawah mikroskop, seperti PAP smear untuk kanker serviks.
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan yang mencurigakan untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk biopsi jarum atau pembedahan kecil.
- Imaging: Pemeriksaan seperti mammografi, USG, MRI, atau CT scan dapat digunakan untuk membantu memvisualisasikan area yang terkena dan menentukan sejauh mana pertumbuhan sel abnormal telah terjadi.
- Pemeriksaan Imunohistokimia: Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan antibodi spesifik untuk mengidentifikasi biomarker yang berhubungan dengan kondisi neoplasma in situ. Ini dapat membantu dalam mendiagnosis dan membedakan antara neoplasma in situ dan tumor invasif.
Definisi |
Penyebab |
Jenis |
Gejala |
Diagnosis |
Penatalaksanaan |
Komplikasi |
Prognosis |
Diagnosis Banding |
Pencegahan |
Referensi
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah
Sponsor
Update 21/06/24