Tuberkulosis Primer
Edisi 0.1
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Pemeriksaan Fisik Pada Tuberkulosis Primer
Pemeriksaan fisik pada tuberkulosis primer akan dilakukan oleh dokter dengan memeriksa beberapa bagian tubuh yang mungkin terkena infeksi, seperti:
- Paru-paru: Dokter akan mendengarkan suara napas Anda dengan stetoskop dan mencari tanda-tanda infeksi, seperti suara napas berderik atau mengi.
- Kulit: Dokter akan mencari tanda-tanda bekas vaksinasi BCG yang diberikan pada umumnya saat bayi. Vaksinasi BCG dapat mempengaruhi hasil tes kulit pada tes Mantoux, sehingga dokter perlu memeriksa apakah ada bekas vaksinasi sebelum melakukan tes.
- Kelenjar getah bening: Dokter akan memeriksa kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha dan mencari tanda-tanda pembengkakan atau nyeri.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik tambahan seperti tes kekuatan otot dan refleks, serta pemeriksaan mata dan telinga, tergantung pada gejala yang dialami dan kemungkinan infeksi di organ-organ lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa pemeriksaan fisik tidak cukup untuk memastikan diagnosis tuberkulosis primer. Tes laboratorium seperti tes kulit Mantoux, tes darah, atau tes dahak akan diperlukan untuk memastikan keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Jika hasil tes positif, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan jenis infeksi dan pengobatan yang tepat.
Pemeriksaan Laboratorium Pada Tuberkulosis Primer
Pemeriksaan laboratorium pada tuberkulosis primer biasanya melibatkan tes kulit Mantoux, tes darah, atau tes dahak.
- Tes kulit Mantoux: Tes kulit Mantoux juga dikenal sebagai tes tuberkulin, dilakukan dengan menyuntikkan cairan tuberkulin ke dalam lapisan kulit di bawah lapisan terluar kulit (epidermis). Setelah beberapa hari, dokter akan memeriksa apakah ada benjolan yang timbul pada area suntikan. Jika ada, dokter akan mengukur ukuran benjolan untuk menentukan hasil tes. Tes ini memerlukan dua kali kunjungan ke dokter, yakni untuk suntikan dan untuk pembacaan hasil tes, setelah 48-72 jam dari suntikan. Tes kulit Mantoux dapat membantu memastikan apakah seseorang terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis atau tidak, tetapi tes ini tidak dapat membedakan antara infeksi aktif atau laten.
- Tes darah: Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tes ini disebut tes tuberkulosis darah (T-SPOT.TB) atau Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Tes ini biasanya lebih spesifik dan sensitif dibandingkan tes kulit Mantoux.
- Tes dahak: Tes dahak dilakukan dengan mengumpulkan dahak dari paru-paru dan menguji apakah bakteri Mycobacterium tuberculosis ada di dalamnya. Tes ini biasanya digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis pada seseorang yang diduga terinfeksi tuberkulosis primer, terutama jika tes kulit Mantoux atau tes darah menunjukkan hasil positif. Tes dahak harus dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih karena prosedur pengambilan dahak yang tidak tepat dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat.
Setelah hasil tes laboratorium didapatkan, dokter akan menentukan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat, baik itu pengobatan untuk infeksi primer atau infeksi aktif.
Pemeriksaan Radiologi Pada Tuberkulosis Primer
Pemeriksaan radiologi pada tuberkulosis primer dilakukan dengan melakukan foto rontgen dada. Foto rontgen dada dapat menunjukkan apakah terdapat perubahan pada paru-paru yang mungkin menunjukkan adanya infeksi tuberkulosis.
Pada kasus tuberkulosis primer, radiografi dada sering menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Adanya infiltrat atau bercak putih pada gambar rontgen dada, yang menunjukkan adanya peradangan pada paru-paru. Infiltrat dapat ditemukan pada lobus atas atau bawah paru-paru, tergantung pada di mana infeksi primer terjadi.
- Pembesaran kelenjar getah bening di area paru-paru yang terinfeksi. Pembesaran kelenjar getah bening juga dapat terlihat pada gambar rontgen dada.
- Adanya cairan atau udara yang bocor dari paru-paru, terutama jika infeksi telah menyebar ke luar paru-paru.
Namun, penting untuk diingat bahwa radiografi dada tidak cukup untuk memastikan diagnosis tuberkulosis primer. Tes laboratorium seperti tes dahak dan tes kulit Mantoux juga diperlukan untuk memastikan keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan membedakan antara infeksi aktif atau laten.
Selain foto rontgen dada, dokter dapat melakukan computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) jika infeksi terlihat lebih luas atau kompleks. Namun, pemeriksaan ini biasanya hanya dilakukan jika dokter mencurigai adanya komplikasi atau infeksi yang meluas.
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
Sponsor
Update 21/06/23