DESKRIPSI
Tuberkulosis, yang masih menjadi penyakit infeksi pembunuh nomor satu di dunia sebelum pandemi COVID-19, menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui udara. Namun, pandemi COVID-19 berpotensi menurunkan angka diagnosis tuberkulosis dan meningkatkan angka kematian akibat tuberkulosis. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan beban tuberkulosis terbesar di dunia. Banyak pasien di Indonesia tinggal di daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas perawatan kesehatan dan menghadapi kesulitan dalam melakukan tes dahak untuk diagnosis tuberkulosis. Selain itu, sekitar 80% infeksi tuberkulosis terletak di saluran pernapasan, yang merupakan pintu masuk utama Mycobacterium tuberculosis. Meskipun begitu, pengobatan tuberkulosis masih dilakukan secara oral atau intravena, yang bisa menimbulkan banyak efek samping di bagian tubuh lain, seperti iritasi lambung dan peradangan hati.
Buku ini membahas tentang tes napas dan terapi secara inhalasi sebagai dasar pemikiran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar topik tersebut. Buku ini juga menjelaskan tentang jenis-jenis tes napas yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tuberkulosis, beserta kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, buku ini membahas alat dan teknik pengobatan secara inhalasi, perkembangan terbaru dalam tes napas dan terapi inhalasi, serta tantangan dan perspektif masa depan terkait diagnosis dan terapi secara inhalasi.
Buku Diagnosis dan Terapi Tuberkulosis secara Inhalasi sangat penting dan bermanfaat untuk dibaca oleh berbagai kalangan, seperti peneliti, penyuluh, pemerhati, civitas akademika, penyusun kebijakan, dan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat. Buku ini dapat memberikan pengetahuan dan inspirasi dalam pengembangan diagnosis dan terapi tuberkulosis, serta membantu dalam penanggulangan penyakit infeksi secara umum.
DAFTAR ISI
- Bab 1 Pendahuluan
- Bab 2 Patogenesis Tuberkulosis
- Bab 3 Sistem Pernapasan Manusia
- Bab 4 Diagnosis Tuberkulosis Paru Secara Inhalasi
- Bab 5 Terapi Tuberkulosis Melalui Inhalasi
- Bab 6 Perspektif Masa Depan