Zigomikosis subkutan karena infeksi basidibolus ranarum dimana inokulasi jamur penyebab terjadi melalui trauma meskipun diduga juga melalui gigitan nyamuk.
Epidemiologi
dapat ditemukan sebagai organisme komensal dalam intestin reptil dan tumbuhan yang membusuk.
Diagnosis
berupa nodus tanpa nyeri yang perlahan membesar secara sentrifugal membentuk tumor yang teraba keras seperti papan
permukaan nodus sewarna kulit kadang dengan eritema keunguan di bagian tepi
dapat ditemukan rasa gatal yang mengakibatkan garukan
kelainan terutama pada ekstremitas meskipun dapat juga pada badan
diagnosis berdasarkan pemeriksaan histopatologi, ditemukan hifa tak bersepta dikelilingi massa eosinofilik
Penatalaksanaan
solusio kalium yodida jenuh (KY) memberi hasil baik, diberikan 3 X 5 tetes per hari kemudian dinaikkan sebanyak 5 tetes per hari sampai terjadi tanda toksisitas antara lain mual, muntah, hiperlakrimasi dan hipersalivasi selanjutnya dosis diturunkan sampai dibawah dosis toksis dan dipertahankan sampai gejala klinis hilang
itrakonazol 100-200 mg/hari selama 1-3 bulan juga memberi hasil baik
Referensi
dr. Emmy S. Sjamsoe Daili, SpKK(K), dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK(K), dr. I Made Wisnu, SpKK(K). Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia : Sebuah Panduan Bergambar. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005. Hal. 37.