Asma persisten sedang adalah asma bronkial dengan kemunculan gejala setiap hari dan gejala malam lebih dari 1 kali dalam seminggu dengan serangan yang mengganggu aktivitas fisik dan tidur.
Sinonim :
gejala : gejala setiap hari dan gejala malam > 1 kali dalam seminggu.
serangan (eksaserbasi) mengganggu aktivitas dan tidur.
VEP1 60-80% nilai prediksi, APE 60-80% nilai terbaik, variabilitas APE > 30%.
membutuhkan bronkodilator setiap hari.
Penatalaksanaan
bila tercapai asma terkontrol maka pertahankan selama 3 bulan lalu turunkan dosis obat bertahap sampai seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol.
salbutamol : bila perlu tambahkan inhalasi bronkodilator (Short Acting Beta 2 Agonis/SABA misalnya salbutamol) sebagai obat pelega, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Obat Pengontrol Harian
kortikosteroid : kombinasi inhalasi glukokortikosteroid (400-800 mcg per hari atau ekuivalennya) dan agonis beta 2 kerja lama.
bronkodilator kerja lama terutama untuk mengontrol asma malam berupa inhalasi / oral agonis β2 kerja lama / teofilin lepas lambat
Obat Alternatif
glukokortikosteroid inhalasi (400-800 mcg per hari atau ekuivalennya) ditambah teofilin lepas lambat, atau.
glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi (> 800 mcg per hari atau ekuivalennya).
Dr. Daeng Muhammad Faqih, SH, MH, dkk. 2016. Panduan Tatalaksana 20 Kasus Non Spesialistik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. BPJS Kesehatan. Jakarta. Hal. 9.
dr. Budhi Antariksa, Sp.P, Ph.D. Diagnosis Dan Penatalaksanaan Asma. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta.