Asma persisten berat adalah asma bronkial dengan kemunculan gejala terus-menerus, serangan (eksaserbasi) sering kambuh dan gejala malam sering dengan aktivitas fisik terbatas.
Sinonim :
gejala : gejala terus-menerus, serangan (eksaserbasi) sering kambuh dan gejala malam sering.
aktivitas fisik terbatas.
VEP1 ≤ 60% nilai prediksi, APE ≤ 60% nilai terbaik, variabilitas APE > 30%.
Penatalaksanaan
bila tercapai asma terkontrol maka pertahankan selama 3 bulan lalu turunkan dosis obat bertahap sampai seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol.
salbutamol : bila perlu tambahkan inhalasi bronkodilator (Short Acting Beta 2 Agonis/SABA misalnya salbutamol) sebagai obat pelega, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Obat Pengontrol Harian
kortikosteroid : kombinasi inhalasi glukokortikosteroid (> 800 mcg per hari atau ekuivalennya) dan agonis beta 2 kerja lama ditambah 1 atau lebih : o teofilin lepas lambat o glukokortikosteroid oral
Obat Alternatif
prednisolon / metilprednisolon 10 mg oral selang sehari ditambah agonis beta 2 kerja lama oral ditambah teofilin lepas lambat untuk pasien rujuk balik (PRB).
Referensi
Dr. Daeng Muhammad Faqih, SH, MH, dkk. 2016. Panduan Tatalaksana 20 Kasus Non Spesialistik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. BPJS Kesehatan. Jakarta. Hal. 10.
dr. Budhi Antariksa, Sp.P, Ph.D. Diagnosis Dan Penatalaksanaan Asma. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta.