anopheles sebagai vektor malaria dapat menularkan plasmodium kepada orang lain melalui gigitan nyamuk betina
anopheles betina dapat membentuk dan mengandung zigot
anopheles biasanya mencari darah pada malam (senja hingga fajar) dan yang paling aktif yaitu anopheles aconitus, anopheles barbirostris, anopheles subpictus dan anopheles vagus
anopheles yang sangat menular yaitu anopheles subpictus dan anopheles barbirostris
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. 147-148.
Dwi Yuda Herdanto, Surendra Prabhawa. 2009. 20 Penyakit Umum di Indonesia. www.yudaherdanto.com. Hal. 7-10.
Ermi ML Ndoen, PhD. Faktor-Faktor Lingkungan dan Model Eko-Epidemiologi Malaria di Indonesia.
Mareza Dwithania, Nuzulia Irawati, Rosfita Rasyid. Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2).
SOS International. Malaria : Gejala dan Pencegahannya. AEA International Holdings Pte. Ltd. 2011.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2008.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria. Jakarta. 2012.
James Chin, MD, MPH. (ed.). Dr. I Nyoman Kandun, MPH. (ed. penerj.). Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Ed 17. 2000. Hal. 324-337.