Imunisasi BCG
Edisi 0.3
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Sejarah Imunisasi BCG
Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) berasal dari percobaan yang dilakukan oleh dua ilmuwan Prancis, Albert Calmette dan Camille Guérin, pada awal abad ke-20. Pada tahun 1908, Calmette dan Guérin memulai proyek untuk membuat vaksin yang dapat melindungi terhadap penyakit tuberkulosis (TB) pada sapi. Mereka bekerja pada bakteri Mycobacterium bovis, yang menyebabkan TB pada hewan, dan mencoba membuat bakteri tersebut menjadi lemah agar tidak menyebabkan penyakit pada manusia, tetapi masih mampu merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan TB.Proses ini memerlukan waktu yang lama dan melelahkan, namun akhirnya pada tahun 1921, Calmette dan Guérin berhasil menciptakan bakteri lemah yang disebut BCG (Bacillus Calmette-Guérin), yang merupakan singkatan dari nama mereka. Setelah melalui uji coba pada hewan, BCG akhirnya diuji coba pada manusia pada tahun 1924, dan ditemukan memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah TB pada anak-anak. Imunisasi BCG kemudian mulai digunakan secara luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan menjadi salah satu vaksin wajib dalam program imunisasi di banyak negara. Meskipun imunisasi BCG tidak sepenuhnya dapat mencegah TB, namun tetap dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko terinfeksi dan sakit akibat penyakit ini.
Perkembangan dan Sejarah Penggunaan Imunisasi BCG di Indonesia
Di Indonesia, imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1927 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada awalnya, imunisasi BCG hanya diberikan kepada anak-anak dari keluarga yang terpapar TB, dan baru pada tahun 1950-an, program imunisasi BCG mulai diperluas untuk mencakup semua anak-anak di Indonesia sebagai bagian dari program imunisasi nasional.Sejak itu, imunisasi BCG telah menjadi bagian penting dari program imunisasi di Indonesia, dan diberikan secara rutin kepada bayi pada usia 0-2 bulan sebagai bagian dari imunisasi dasar. Selain itu, imunisasi BCG juga diberikan kepada anak-anak yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
Meskipun imunisasi BCG memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah TB, namun penggunaannya juga menimbulkan beberapa kontroversi. Beberapa studi menunjukkan bahwa imunisasi BCG tidak selalu efektif dalam mencegah infeksi TB pada orang dewasa, dan dapat menyebabkan hasil tes tuberkulin yang salah. Namun demikian, imunisasi BCG tetap dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko terinfeksi dan sakit akibat penyakit TB di Indonesia.
Definisi |
Fungsi |
Sejarah |
Efektivitas |
Pemberian |
Efek Samping |
Kontraindikasi |
Evaluasi |
Tantangan |
Referensi
Artikel Terbaru
|
Apendisitis |
Kocher Sign |
Sitkovsky Sign |
Edema Mukosa |
Blumberg Sign |
Multivitamin |
Ruam |
Ruam Sekunder |
Vitamin |
Tuberkulosis Primer |
Artikel Favorit
Sponsor
Update 12/05/23