Vulnus Excoriatum
Edisi 0.8
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.' (QS. al-Baqarah [2] : 286)
Diagnosis Vulnus Excoriatum
- anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Evaluasi penyakit kulit
- Tes tambahan (jika perlu)
- antemortem abrasi (luka yang terjadi sebelum abrasi)
- warna kemerahan dan kecoklatan
- batas tidak tegas karena reaksi lokal
- postmortem abrasi (luka yang terjadi setelah abrasi)
- warna kekuningan
- area bening
- batas tajam dan tegas
- tidak ada reaksi vital lokal
Penjelasan
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa luka secara langsung untuk menilai karakteristiknya, termasuk ukuran, bentuk, kedalaman, dan tanda-tanda peradangan atau infeksi.
- Evaluasi penyakit kulit: Jika ada dugaan adanya penyakit kulit seperti dermatitis, eksim, psoriasis, atau infeksi kulit, dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan adanya kondisi yang mendasari.
- Tes tambahan (jika perlu): Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan seperti biopsi kulit atau kultur bakteri atau jamur dari luka untuk mengkonfirmasi diagnosis atau mengidentifikasi penyebab infeksi.
Anamnesis
- dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat trauma, infeksi kulit, atau penyakit kulit tertentu yang mungkin terkait dengan luka.
- Dokter melakukan anamnesis terkait kejadian luka, termasuk informasi tentang waktu, penyebab, dan mekanisme terjadinya luka.[8]
- Dokter juga dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus (DT, Td, imunisasi TT, Tdap) pasien.[8]
- Sebagai bagian dari evaluasi trauma, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan luka pada bagian tubuh lainnya, terutama jika luka disebabkan oleh jatuh.[8]
- Beberapa kondisi spesifik dapat meningkatkan kecurigaan dokter terhadap kemungkinan kekerasan, seperti lokasi luka di area yang tertutup pakaian atau di dekat kelamin.[8]
- Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap lokasi, bentuk, warna, ukuran luka, dan deteksi benda asing pada luka.[8]
Artikel Terbaru
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah